Senin, 28 Maret 2011

Proses Kelahiran Forum Studi Islam Geografi (FSIG) UNNES

Cerita Pendahuluan
Sebelum menjadi mahasiswa aku telah dibesarkan dalam organisasi di dunia dakwah semasa SMA. Aku telah aktif di berbagai organisasi dakwah seperti Rohis (Rohani Islam) sebagai wakil ketua yang membidangi bidang dakwah, Aku juga aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang pada masa itu terjadi perubahan menjadi Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM), baik ditingkat ranting, cabang maupun daerah. Ditingkat ranting aku aktif di Mutiara Pandhawa yang merupakan ranting dengan anggota para pelajar di sekolah negeri di Purwokerto dan aku pernah menjadi wakil ketua I yang membidangi dakwah keislaman. Di tingkat cabang aku adalah ketua di Pimpinan Cabang IRM Patikraja dan di Pimpinan Daerah Banyumas menjabat sebagai bendahara. Selain itu di desa juga aktif di remaja masjid dan ketua Pemuda Muhammadiyah.

Dengan latar belakang itu maka pada saat menjadi mahasiswa aku juga mencari komunitas yang bisa menjaga dan menyuburkan semangat berislam dan berdakwah. Di IRM saya masih tetap ikut karena banyak pengurus IRM Jawa Tengah yang kuliah di IKIP Semarang sehingga mengetahui keberadaanku sebagai kader IRM maka aku dimasukan untuk membantu di Pimpinan Wilayah sebagai Koordinator An-Nashr sebuah lembaga kader di bawah PW IRM Jawa Tengah, selanjutnya pada saat ada forum Konpida aku dimasukan di bidang Pengkajian dan Pengembangan Dakwah (PPD). Selain itu sebagaimana pendahulu IRM yang ada di IKIP Semarang juga aktif di IMM maka saya juga pada tahun pertama dan kedua sebagai mahasiswa saya juga aktif dan masuk menjadi pengurus IMM Komisariat Hamka. Apalagi saya juga tinggal di sebuah bangunan kayu yang menjadi tempat Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) bernama Ibnu Sina di belakang rumah Bapak Anwar Sutoyo yang merupakan salah satu Pembina IMM. Ditempat ini anggota IMM sepekan sekali mengadakan kajian tafsir yang langsung dibimbing Bapak Anwar Sutoyo.

Mengenai IRM dan IMM; ada sebuah perbedaan saat aku di Banyumas dan Semarang. Ketika saya aktif di IRM Banyumas sebenarnya sekretariatnya satu rumah namun terjadi perbedaan fikroh dan pemahaman yang cukup menganga diantara kedua ortom Muhammadiyah tersebut. Aktifis IPM dalam beragama masih idealis sedang aktifis IMM cukup moderat bahkan cenderung liberal dalam pemikiran. Hal itu terlihat sekali dalam hal pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Anak-anak IPM biasa menjaga dan membatasi hubungan dengan lawan jenisnya, tidak berduaan, tidak berani berboncengan dan berpacaran tapi dikalangan IMM sangat longgar permasalahan tersebut. Begitu pula dalam penampilan, kalau aktifis IPM/IRM biasanya berjilbab besar dan longgar sedang aktifis IMM kebanyakan jilbabnya cukup menutupi rambut dan modis. Begitu pula laki-lakinya kalau aktifis IRM biasa pakai baju koko/gamis dan berjenggot sedang aktifis IMM tidak mau yang demikian bahkan ada pula yang gondrong kayak preman.

Maka sejak jadi mahasiswa baru saya udah nampak wajah ke-rohis atau UKKInya. dengan tampilan baju dan berjenggot. Setelah mengikuti berbagai macam kegiatan seperti kajian rutin, mabit (malam bina iman taqwa), dauroh quran, pelatihan pengelolaan buletin , maka aku ditahun pertama telah dipercaya untuk masuk menjadi salah satu anggota tim redaksi di bulletin UKKI yang bernama “Uswah”. Sebagai tim redaksi tugasnya mencari narasumber utama yang mengisi bulletin dan materi pendukung lainnya dan mengedit naskah yang masuk dan sekaligus bertugas pula mendistribusikan atau memasarkan bulletin tersebut ke mahasiswa. Dan di tahun kemudian aku masuk sebagai anggota Penelitian Dakwah (litwah) yang bertugas mengevaluasi dan mencari terobosan-terobosan agar dakwah UKKI dapat semakin dirasakan keberadaannya walau aku merasa dibidang ini kurang jelas tugasnya.

Kehidupan Dakwah Kampus
Sejak awal sebagai mahasiswa IKIP Semarang, ada sesuatu yang kurang sesuai dengan angan-angan saya sebagai seorang aktifis dakwah. Berdasarkan cerita dan tulisan-tulisan di majalah-majalah Islam tentang kehidupan kampus seperti UI, ITB, UGM dan lain-lain terutama perguruan tinggi negeri yang semarak dengan kegiatan dakwah dan tumbuhnya berbagai macam organisasi sebagai wadah mengkaji dan memperjuangkan Islam untuk menyongsong kebangkitan umat. Namun keadaan tersebut tidak sebagaimana info yang saya terima. Kegiatan dakwah tidak semarak yang aku bayangkan. Unit Kegiatan Kerohanian Islam memang telah ada tapi hanya ada ditingkat Universitas sehingga warna Islam belum banyak menyentuh kehidupan mahasiswa. Mahasiswa secara umum juga belum akrab dengan UKKI, hal tersebut barangkali karena terjadi perbedaan antara para aktifis UKKI dengan mahasiswa pada umumnya, selain itu ketidaktertarikan mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan keislaman dimungkinkan karena kegiatan dan kajian yang ditawarkan belum sesuai dengan bidang studi yang sedang mereka dalami di kampus. Oleh karenya diperlukan upaya menjembatani dan salah satu upaya itu adalah dengan membentuk wadah kerohanian ditingkat jurusan.

Organisasi mahasiswa yang ada ditingkat jurusan adalah Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Sebagai mahasiswa jurusan pendidikan geografi FPIPS IKIP Semarang otomatis menjadi HMJ Pendidikan Geografi IKIP Semarang. Melalui lembaga inilah proses untuk mewujudkan lembaga kerohanian di tingkat jurusan Pendidikan Geografi bisa diperjuangkan. Apalagi dalam HMJ kutahu ada lembaga yang bisa dibentuk; kalau bisa dibentuk kelompok studi geografi, kenapa tidak bisa dibentuk kelompok keagamaan/kerohanian. Sejak semester awal saya sudah biasa mengikuti acara di HMJ yang pada waktu itu diketuai oleh Mas Sadiana asal Rawalo Banyumas, sehingga pada saat semester 2 ada pergantian kepengurusan HMJ aku dimasukan sebagai sekretaris komisi A bidang penalaran. Padahal saya berharap saya bisa masuk di komisi C bidang kesejahteraan yang mengurusi juga masalah keagamaan Mungkin saat itu para senior melihat saya orang yang bisa ngomong dan debat sehingga cocok mengurusi bidang yang programnya antara lain menyelenggarakan seminar atau diskusi, dialog civitas akademik dan menerbitkan jurnal mahasiswa jurusan. Seminar yang pernah kami selenggarakan antara lain Seminar Regional tentang “El-Nino dan La Nina”. Kepengurusan HMJ pada saat itu diketuai oleh Mas Etika, pada masa kepengurusan ide wacana untuk mendirikan forum kerohanian di tingkat jurusan sudah saya gulirkan kepada teman-teman di HMJ dan sebelumnya telah dibincangkan dengan teman-teman yang memiliki semangat untuk menghidupkan dakwah untuk mendukung terbentuknya wadah bagi kegiatan kerohanian di tingkat jurusan.

Terbentuknya FSIG
Alhamdulillah pada ada beberapa teman yang bisa diajak berdiskusi tentang ide ini tapi kebanyakan akhwat sehingga ada keterbatasan dan memang perlu ekstra hati-hati dalam berhubungan dengan para akhwat agar tidak timbul ‘fitnah’. Teman seangkatan sebenarnya ada dua yang biasa aktif dipengajian yaitu Issusilah dan Nina Susanti namun masuk semester 3 Nina pindah ke Jurusan Bahasa Inggris. Dari kakak angkatan juga ada 2 akhwat yang bisa diajak berdiskusi, sebenarnya ada 2 ikhwan yang kakak angkatan dan seorang yang seangkatan yang sudah mau aktif dalam kerohanian namun sepertinya baru mau mengaji tapi belum terbiasa berdakwah dan berorganisasi.
Tahun berikutnya di kepengurusan HMJ yang pada waktu itu ketuanya teman saya seangkatan yaitu Muh. Sholeh, saya meminta masuk komisi C bidang kesejahteraan yang juga mengurusi keagamaan. Kegiatannya antara lain menyantuni teman yang mengalami musibah dan menyelenggarakan pengajian bagi mahasiswa serta mempersiapkan pembentukan lembaga kerohanian tingkat jurusan yang bernama Forum Studi Islam Geografi.

Dengan memodifikasi AD/ART lembaga yang sudah ada sebelumnya yaitu kelompok studi Geografi lalu diajukan di rapat pengurus HMJ dengan beberapa perbaikan lagi maka akhirnya disyahkan pembentukan Forum Studi Islam Geografi. Selanjutnya dijaringlah calon-calon pengurus dari mahasiswa beberapa tingkatan dan pada akhirnya sebagai bentuk pertanggungjawaban dan memang keterbatasan SDM maka saya harus menjadi ketua FSIG periode pertama 1998-1999 disamping juga sebagai sekretaris komisi C HMJ.
Masalah nama pada awalnya banyak pilihan namun Forum Studi Islam Geografi yang disingkat FSIG terasa lebih familier di telinga orang geografi karena sudah biasa mendengar SIG (Sistem Informasi Geografi). Pada awalnya saya agak khawatir disangka ada kaitannya dengan salah satu kelompok yang pada waktu itu ada di kampus yaitu FOSI yang kepanjangannya Forum Studi Islam dimana saya juga pernah mengikuti perkaderannya yaitu FIKRI (Forum Intensif Kajian Risalah Islam), namun kekhawatiran itu tidak terjadi karena setelah terbentuk FSIG saya malah tidak aktif di FOSI.

Perjalanan Selanjutnya
Sebagai pengurus kami telah mencoba membuat program yang bisa menarik mahasiswa agar lebih memahami agamanya. Pengajian jurusan dapat kami laksanakan sepekan sekali dengan menampilkan tema yang lebih sesuai dengan kebutuhan mahasiswa geografi. Pemberi materi sering diambil dari para dosen dan juga mahsiswa senior terutama yang aktif dalam kegiatan keislaman. Dari dosen geografi sendiri yang aktif mau mengisi adalah Bapak Dr. Amien. Program lainnya adalah menerbitkan mading FSIG yang pada waktu itu kami beri nama “Al-Buruuj” yang saya ambil dari salah satu surat dalam juzz ‘amma yang artinya gugusan bintang, yang juga sebenarnya nama bulletin kelompok yang pernah saya ikuti ketika masih di SMA. Selain itu sebagai pengurus FSIG juga mempunyai program untuk membuat tulisan yang dimuat di Jurnal Jurusan Geografi.
Sayang pada waktu itu belum ada hubungan structural dengan kerohanian ditingkat Universitas yaitu UKKI karena memang belum ada program pembentukan lembaga kerohanian ditingkat jurusan oleh UKKI maka pembentukan dan pembinaan FSIG tidak ada campur tangan dari UKKI sebagai lembaga kerohanian ditingkat Universitas meskipun saya secara pribadi masuk di kepengurusan UKKI.

Sebagai pengurus UKKI maka saya juga ditugasi untuk menjadi tutor pada program mentoring/pendampingan terutama untuk mahasiswa baru selama semester awal. Saat kegiatan mentoring inilah sebenarnya juga saya manfaatkan untuk mencari kader-kader untuk meneruskan kepengurusan FSIG namun karena keterbatasan jumlah mahasiswa terutama yang laki-laki dan yang bersedia terlibat dalam kegiatan dakwah maka pada periode kedua (1999-2000) di kepengurusan FSIG saya masih harus menjadi ketua karena angkatan ’97 tidak ada yang betul-betul respeck dengan keislaman. Namun Alhamdulillah angkatan setelahnya, yaitu angkatan ’98 banyak kader-kader yang kami miliki, bahkan hampir semua mahasiswa laki-laki jadi “ikhwan”. Sehingga kepengurusan tahun ke-3 tidak sulit untuk mencari ketua dan akhirnya sebagai penggantiku sebagai ketua FSIG adalah Muhammad Isa. Karena banyak ikhwan yang aktif pulalah maka pada saat kepengurusannya bisa terbentuk group nasyid “Delta Voice” yang pada periode kepengurusanku walaupun aku suka nasyid belum terpikir untuk membentuk group nasyid.

Dan perjalanan berikutnya dari FSIG tidak banyak tahu karena pada awal 2001 aku sudah harus sudah meninggalkan kampus untuk menjadi guru disebuah SD Islam Terpadu di kota kelahiranku Purwokerto yang meskipun masih satu propinsi memiliki jarak geografis yang cukup jauh dari ibu kota Jawa Tengah dimana kampus UNNES berada.

Demikianlah sekelumit catatan tentang FSIG yang sebagaimana catatan sejarah secara pada umumnya tentunya tidak lepas dari subyektifitas, kekeliruan dan kelupaan maka saran dan kritik untuk memperbaiki sangat diharapkan.
Salam perjuangan sampai kapanpun dan dimanapun kita berada untuk senantiasa menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Sabtu, 26 Maret 2011

Pengiriman Tim Dai ke Lereng Merapi



Dalam rangka membantu rehabilitasi mental dan melakukan pendampingan terhadap para korban letusan gunung Merapi maka Pemuda Muhammadiyah mengadakan program pengiriman seribu dai ke daerah bencana tersebut. Kegiatan ini dimotori oleh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah dengan melibatkan 35 Pimpinan Daerah se-Jawa Tengah.

Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Banyumas pun turut berpartisipasi aktif untuk membantu saudara-saudara di sekita Gunung Merapi. Pada hari Sabtu tanggal 26 Maret 2011 telah melepaskan tim kedua. Sedang tim pertama telah dikirim pada tanggal 19 Maret 2011. Sedang tim ketiga akan dikirim tanggal 2 April 2011. Setiap tim terdiri dari 6 relawan dai dan 4 tenaga medis. Relawan dai yang dikirim adalah para aktifis Pemuda Muhammadiyah di Kabupaten Banyumas yang sebelumnya telah mengikuti berbagai pelatihan antara lain pelatihan dai dan pelatihan siaga bencana sedang tenaga medis diambil dari dokter dan para medis RS. Amanah Wangon, Balai Pengobatan PKU Muhammadiyah Kemranjen dan Balai Pengobatan Muhammadiyah Karanglewas.
Para relawan dari Banyumas tersebut akan bertugas hingga tanggal 9 April 2011 di Desa Ngaromulyo Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.

Rabu, 23 Maret 2011

PENJAHAT DUNIA

Afganistan diserang krn dianggap melindungi teroris pengebom WTC...
Irak diserang krn dikira memiliki senjata pemusnah massal...
Libya diserang dgn alasan utk melindungi rakyat sipil dr penguasa negeri yg tirani dan menegakkan resolusi DK PBB.
Siapa teroris pengebom WTC?
Siapa yg memiliki senjata pemusnah massal?
Siapa penguasa tirani dunia pemilik PBB?
Apakah serangan ke negara lain pantas dilakukan dg macam2 alasan?
Suatu saat mungkin negeri kita diserang dengan lain alasan.
Tapi kita dan negeri2 lain pun tak bisa berbuat apa2
Kita memang telah berada dibawah cengkeraman PENJAHAT DUNIA.

Kamis, 17 Maret 2011

Bom Buku

Teror bom buku terhadap dedengkot Jaringan Islam Liberal, aktifis ketua harian BNN (Badan Narkotika Nasional) Gories Mere yang mantan Densus 88 anti terror, dan ketua Pemuda Pancasila Yapto serta terakhir kepada musisi Ahmad Dhani yang sering dituduh sebagai agen Yahudi, sekali lagi sebagai tertuduh adalah umat Islam.
Namun sebaiknya kita juga tidak begitu saja menerima tuduhan tersebut, karena belum tentu itu dilakukan oleh bagian umat Islam apalagi menurut pengamat intelegen Suripto ini merupakan pekerjaan intelijen. Untuk situasi Indonesia saat ini, yang paling mungkin melakukan kekerasan dengan menggunakan bom adalah intelijen profesional.

"Yang bisa melakukan itu adalah orang yang profesinya sebagai intelijen. Bisa saja agen intel yang melakukan pekerjaan itu. Orang biasa sulit," ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (15/3).
Bisa jadi juga dinilai sebagai alat paling ampuh untuk mengubur isu WikiLeaks yang sedang hangat dibicarakan. Ada kemungkinan, terror bom adalah bentuk pengalihan isu yang menghantam presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

“Saya cukup yakin bahwa ini adalah pengalihan isu WikiLeaks yang menuding SBY menyalahgunakan kekuasaan, karena tak ada isu lain yang bisa mengeliminasi, mengubur, isu tersebut,” kata aktivis Petisi 28, Haris Rusli Moti kepada okezone, Rabu (16/3/2011).

Kekerasan dan menteror bukanlah wajah Islam dan pastilah dilakukan oleh orang yang tidak beriman, maka mudah-mudahan mereka bertaubat dan kita berdoa kepada Alloh mudah-mudahan umat ini bisa terlepas dari isu-isu yang mendeskriditkannya dan bangsa kita terhindarkan dari tindakan orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

PROBLEMATIKA UMAT

Islam dari segi bahasa berasal dari kata aslama-yuslimu-islaman,berarti keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan. Kehadiran agama Islam seharusnya dapat membawa ketentraman masyarakat dunia, sebagaimana dinyatakan bahwa diutusnya rosul adalah untuk menjadi rahmat bagi semesta alam sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 107:
“dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.
Lalu mengapa sekarang ini umat Islam dikenal oleh dunia sebagai umat yang rendah, bodoh, tertinggal,miskin dan tukang bikin onar atau teroris? Kita yakin bersama bahwa Islam tidak mengajarkan umatnya supaya bodoh, agama Islam adalah tinggi dan mulia, ajaran Islam mengajak umatnya untuk menjadi kaya serta mengajak Islam kepada kedamaian. Tapi mengapa label negatiflah justru yang ada pada umat Islam? Mengapa setiap aksi kekerasan dan teroris yang menjadi tertuduh adalah umat Islam?Kita yakin tidak ada nash Qur’an yang salah, tapi kita selaku umat Islam sendirilah atau mungkin umat diluar Islamlah yang mungkin salah. Ada faktor internal pada diri umat yang perlu dibenahi dan ada faktor eksternal yang juga mempengaruhi pelabelan negative terhadap umat Islam
Apa yang perlu dibenahi dari umat ini? Permasalahan apa yang ada pada umat Islam? Dan kita adalah bagian dari umat Islam dan mungkin bagian dari permasalahan. Maka menjadi tanggungjawab kita pula untuk menjawab permasalahan tersebut.
Label bodoh seharusnya tidak ada pada kaum muslimin, bukankah al-quran sendiri merupakan sumber ilmu pengetahuan, bukankah ayat-ayatnya banyak memerintahkan kita untuk belajar dan berpikir. Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun pun memerintahkan kita untuk membaca. Banyak ayat-ayat al-quran yang diakhiri dengan afala ta’lamuun, afala ta’kiluun, afala yatafakkarun, dan sejenisnya yang mengajak kita untuk berpikir dan jadi orang cerdas. Bukan agama kita yang salah tapi kita umatnya yang belum menjalankan ajaran agama kita. Kemalasan mendera dalam pribadi umat, kita tidak mau meneruskan tradisi positif pendahulu kita yang gemar menuntut ilmu dan gemar menulis ilmu. Mungkin kita telah terjangkiti penyakit materialistic dan terlena dengan kehidupan dunia, atau menurut Rosululloh disebut sebagai penyakit “wahn” yaitu cinta dunia takut mati.
Permasalahan sumberdaya manusia yang lemah pada diri umat ini menjadi PR kita bersama, menjadi tanggungjawab kita bersama secara pribadi maupun berjamaah untuk meningkatkan kualitas diri dan kualitas umat agar lebih cerdas. Maka sesuai kemampuan kita masing-masing mari kita belajar, mari kita bantu mereka saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita, terutama generasi Islam ; generasi masa depan umat. Kita bimbing mereka untuk memiliki ilmu yang mumpuni, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
Permasalahan kebodohan juga terkait dengan masalah kemiskinan bagai benang bundet yang sulit teruraikan, karena bodoh maka miskin dan karena miskin maka bodoh. Maka berdampingan dengan program pengentasan kebodohan maka permasalahan ekonomi lemah atau kemiskinan umat ini perlu pula mendapat prioritas dari kita semua. Bagi kita yang dikaruniai kecukupan harta, maka dalam islam zakat bukan sesuatu yang sunnah tapi adalah sesuatu yang wajib ditunaikan agar terdapat distribusi harta yang cukup merata dan mengurangi jurang antara yang miskin dan kaya serta untuk menimbulkan rasa kasih sayang diantara umat serta mengurangi penyakit cinta harta dan dunia yang berlebihan apalagi pada dasarnya harta kita itu adalah milik Alloh dan jika kita kaya maka itu adalah titipan dari Alloh yang sewaktu-waktu mudah saja diambil oleh pemiliknya dan kata pemiliknya pada harta itu terdapat hak fakir miskin disana.
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim Rosululloh bersabda:
“Sesungguhnya harta benda itu menghijaukan mata dan terasa manis, dan sebaik-baik pemilik harta adalah orang muslim yang memberikan sebagian hartanya kepada orang-orang miskin, anak-anak yatim dan musafir”
Mengapa kita menjadi umat yang mudah dipermainkan dan diadu domba, bukankah kita semua bersaudara namun pada kenyataannya umat Islam kurang memiliki rasa persaudaraan diantara sesamanya, kita masih mementingkan diri sendiri atau kelompok kita. Persaudaraan diantara kita harus kita tingkatkan. Kita boleh berbeda wadah atau cara berjuang kita, namun ukhuwah harus dijaga. Kita harus berkomunikasi agar bisa bersama-sama mengatasi permasalahan umat, janganlah kita hanya mengaku benarnya sendiri lantas tidak mau berdialog bahkan hanya mencela kelompok yang lain.
Mengapa label teroris sering disematkan kepada orang Islam?
Cap teroris kepada umat Islam ada memang karena sebagian kecil dari umat ini kurang benar dalam memahami makna jihad sehingga hanya sisi kekerasan saja yang muncul. Hal tersebut lebih diperparah oleh media massa yang sering mengekpos hal tersebut. Kita sering melihat di televise baik berita atau film yang sering menampilkan bahwa teroris adalah orangnya berjenggot dan berhambang, mempunyai nama-nama Islami dan pakaiannya model Arab lengkap dengan kopyah/pecinya.
Bukankah hal demikian sebenarnya bertentangan dengan wajah Islam itu sendiri. Agama Islam mengajarkan ukhuwah, berlemah lembut, kasih sayang,dan kedamaian, namun sebagian dari kita wajah umat Islam yang kaku, garang, dan menakutkan bagi umat lain bahkan umat Islam yang lain karena senangnya menyalahkan kelompok lain lalu lalu media menyebarluaskan dan seringkali menggeneralisir hal tersebut sebagai wajah Islam, hal ini karena memang ada semacam skenario besar untuk menjatuhkan Islam yang dilakukan oleh mereka yang tidak suka terhadap Islam melalui cara-cara yang sangat halus dan akhirnya tanpa terasa kita sedikit-demi sedikit mengikutinya. Kita masih seorang muslim tapi kita tidak bangga dengannya atau bahkan malah banggga dengan yang diluar Islam dan membenci ajaran Islam, kita masih Islam tapi kita tidak melaksanakan ajaran Islam. Inilah hasil dari perang pemikiran (ghozwul fikri) yang telah menenggelamkan umat Islam diabad ini.
Termasuk isu terorisme adalah desain besar musuh-musuh Islam untuk menenggelamkan peradaban Islam, terutama kapitalisme barat yang ingin terus menancapkan kuku-kukunya ke negeri-negeri muslim dan menjajahnya secara ideology dan ekonomi. Padahal Noam Avram Chomsky Profesor Linguistik di M.I.T (Massachusetts Institute of Technology ), adalah sebuah institusi riset dan universitas yang terletak di kota Cambridge, distrik Back Bay di Boston, Amerika Serikat. Beliau adalah salah satu figure politikus yang sanat ditakuti pemerintah Amerika Serikat karena kekritisannya terhadap kebijakan luar negeri negeri Paman Sam tersebut. Beliau mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Israel adalah dua Negara yang dipimpin oleh komandan teroris utama di dunia.
Semua permasalahan yang menimpa umat ini tentunya menjadi ujian sekaligus tantangan bagi kita semua kaum muslimin, akankah kita membiarkan permasalahan tersebut atau kita akan berjuang untuk keluar dari permasalahan tersebut. Kita punya kewajiban untuk menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam, menjaga kewibawaan dan kehormatannya. Mari kita perkuat jalinan ukhuwah dan kita tegakkan dakwah Islam, semoga kita bersatu dalam perbedaan dan bersama-sama mengangkat citra Islam serta meninggikan kalimat la ilaha illalloh.

Proposal Pembinaan Remaja Melalui Perkumpulan Sepak Bola

I. PENDAHULUAN
Generasi muda merupakan potensi bangsa yang perlu dibina untuk menciptakan tunas-tunas bangsa yang berpotensi, mandiri, kreatif, terampil dan berkualitas. Pembinaan kepada generasi muda menjadi penentu wajah bangsa dimasa depan. Masa remaja yang masih dalam proses pencarian jati diri menuju kedewasaan membuat mereka terkadang sulit untuk diarahkan oleh karena itu perlu strategi untuk bisa menarik remaja untuk memiliki aktifitas yang positif dan mau mengembangkan potensi yang dimilikinya. Salah satu bidang yang bisa menjadi alternatif pengembangan diri bagi remaja adalah bidang olahraga.
Olahraga yang paling populer dimasyarakat dari pelosok kampung sampai kota-kota besar hingga mancanegara adalah olahraga sepakbola. Olahraga ini disamping membuat badan sehat juga dapat melatih remaja untuk kerjasama dalam tim dan membuat mereka dapat menghargai pentingnya kebersamaan untuk berprestasi.
Sehubungan dengan dengan hal tersebut maka di Kedungwuluh Lor Kecamatan Patikraja telah berdiri sebuah Perkumpulan Sepakbola dengan nama “Hizbul Wathon Football Club” disingkat HW FC. Untuk bisa menjadi wadah bagi anggotanya untuk menyalurkan bakat dan mengukir prestasi maka perlu pembinaan berkelanjutan terhadap perkumpulan ini.

II. NAMA PROGRAM
Pembinaan Generasi Muda Melalui Perkumpulan Sepak Bola

III. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Menyalurkan bakat dan minat remaja
2. Mempererat tali persaudaraan diantara generasi muda
3. Membentuk semangat kebersamaan dan kerjasama yang sportif
4. Mencetak generasi muda yang sehat dan berprestasi
5. Mencetak pemain sepakbola yang professional
6. Mengangkat nama baik persepakbolaan di daerah

IV. TEMA
Generasi Muda Sehat dan Berprestasi
V. PENGORGANISASIAN
Pelindung : Kepala Desa Kedungwuluh Lor
Penasehat : Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kedungwuluh Lor
Manager : Sundi
Bidang Kepelatihan : Imam Agus Santosa
Bidang Keuangan : Sukir Rieftiadi
Bidang Kerohanian : Rahmani Sidik, S.F.I
Bidang Logistik : Agus Sutanto
Bidang Transportasi : Kamsori
Bidang Humas : Supriyanto
Bidang Litbang : Sismanan
Pelatih : Dodi Setiawan
Safangaturrohman
Pambayu Setiaji
Sutopo Aji, S.E

VI. PESERTA

Seluruh anggota/pemain HW FC sebanyak 25 orang (daftar terlampir)

VII. WAKTU DAN TEMPAT
Latihan rutin dilaksanakan di lapangan Desa Kedungwuluh Lor setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu pukul 16.00-17.30 WIB.

VIII. RENCANA ANGGARAN

(Terlampir)

IX. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun agar kegiatan dalam rangka meningkatkan mutu kualitas dalam bidang keolahragaan dapat terlaksanan dengan baik dan lancar serta mendapat persutujuan dan dukungan dari semua pihak yang terkait.


Kedungwuluh Lor, 15 Maret 2011

Rabu, 16 Maret 2011

Kisi-Kisi Soal UAM MTs 2010/2011 Bidang Studi IPS

1. Mendeskripsikan proses pelapukan
2. Mendeskripsikan proses erosi dan faktor penyebabnya serta dampaknya
3. Mengidentifikasi jenis dan bentuk peta
4. Menentukan symbol-simbol geografi pada peta
5. Menunjukkan letak geografis Indonesia
6. Menyebutkan dampak negative pertumbuhan penduduk yang tinggi
7. Mengidentifikasi bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya
8. Mengidentifikasi cirri-ciri Negara maju dan berkembang
9. Menyebutkan contoh Negara maju
10. Menyebutkan manfaat sungai
11. Menunjukkan bentuk muka bumi di dasar laut.
12. Menyebutkan dua Negara tetangga yang merupakan lumbung padi Asia Tenggara
13. Menjelaskan barang-barang ekspor Asia Tenggara
14. Menjelaskan perdagangan bebas di Asia Tenggara
15. Menjelaskan syarat dan proses terjadinya interaksi social
16. Menjelaskan macam interaksi social
17. Mengidentifikasi bentuk-bentuk penyimpangan social dalam keluarga dan masyarakat
18. Mengidentifikasi upaya pencegahan penyimpangan social dalam keluarga dan masyarakat
19. Mengidentifikasi cirri-ciri globalisasi
20. Menjelaskan dampak pengangguran dalam bidang keamanan
21. Mendeskripsikan tempat pengembangan nilai dan norma social
22. Mendeskripsikan hakikat manusia sebagai makhluk social dan ekonomi yang bermoral.
23. Mendeskripsikan perilaku manusia dalam memanfaatkan sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
24. Menjelaskan pengertian pajak
25. Menjelaskan jenis uang (kartal dan giral)
26. Menjelaskan nilai kurs beli
27. Mendeskripsikan contoh bank umum swasta nasional
28. Mendeskripsikan sumber utama devisa Negara
29. Mendeskripsikan faktor pendorong kerjasama internasional
30. Mengidentifikasi jenis kerjasama antar Negara ASEAN
31. Mendeskripsikan dampak positif kerjasama antarnegara bagi Indonesia
32. Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional
33. Menyebutkan jenis-jenis manusia purba
34. Menjelaskan pengaruh pendudukan militer Jepang di Indonesia
35. Menjelaskan tujuan AFNEI
36. Mengidentifikasi penyebab terjadinya pembrontakan PKI Madiun
37. Menyebutkan tokoh pembrontakan PKI Madiun
38. Menjelaskan fase-fase operasi pembebasan Irian Barat
39. Menyebutkan tokoh yang gugur dalam pertempuran laut Aru
40. Menyebutkan isi tritura
41. Menyebutkan Negara yang tergabung dalam blok sekutu
42. Menyebutkan dampak globalisasi pada masyarakat
43. Menjelaskan fungsi asli uang
44. Menyebutkan manfaat perdagangan internasional
45. Menjelaskan sebab-sebab lahirnya orde baru
46. Mengidentifikasi tonggak lahirnya orde baru
47. Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya pembrontakan DI/TII Jawa Barat
48. Menjelaskan operasi penumpasan pembrontakan DI/TII Jawa Barat
49. Menyebutkan isi dekrit presiden 5 Juli 1959
50. Menjelaskan bentuk-bentuk penyelewengan dari Pancasila dan UUD 1945 pada masa orde lama.
Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter