Senin, 26 April 2010

Kenangan Bersama PD IRM Banyumas

Saya aktif di Pimpinan Daerah IRM Kabupaten Banyumas tahun 1994-1996. Saya aktif pada masa kepengurusan Fathurrokhman yang sekarang masih mengabdi di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas. Pada awalnya saya hanya anggota bidang namun karena bendahara umumnya Saudara Ari Gunawan asli Purwokerto harus hijrah karena bekerja di Jakarta dan wakil bendaharanya Saudara Dasum dari Pekuncen harus serius di dunia usahanya, , akhirnya aku berubah posisi menjadi bendahara.
Dengan tugas sebagai bendahara aku terbiasa datang ke sekolah-sekolah menengah (SMP/MTs, SMA/SMK) Muhammadiyah se-Kabupaten Banyumas. Hampir semua sekolah Muhammadiyah pernah kudatangi, baik untuk kegiatan dan terutama tugasku sebagai bendahara menarik iuran anggota pada waktu itu Rp 100,00/siswa tiap bulan yang harus diambil 3 bulan sekali ke sekolah, kecuali sekolah yang ada di Kota Purwokerto diambilnya di Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Banyumas. Selaku pengurus daerah kami sering menyelenggarakan kegiatan. Kegiatan rutin adalah membina Cabang dan Ranting se-Banyumas, menyelenggarakan kajian pimpinan dan anggota serta menyelenggarakan perkaderan ditingkat daerah ataupun mengelola dan membantu perkaderan yang diadakan cabang dan ranting.
Saya pernah terlibat langsung dalam kegiatan ditingkat cabang antara lain: Pelatihan Dai di Cabang Tinggarjaya, Diskusi di Cabang Kotip Purwokerto, Jelajah alam di Curug Cipendok bersama PC IRM Cilongok, PC IRM Pekuncen dan PC IRM Patikraja, Up Grading Pimpinan baru PC IRM Sumbang, memfasilitasi berdirinya kembali PC IRM se-Eks Kawedanan Sumpiuh. Kegiatan Ranting yang pernah saya datangi adalah MTs Muhammadiyah Wangon (datangnya nyasar sampai ke Jeruklegi), SMP Muhammadiyah Sokaraja, SMP Muhammadiyah Banyumas, SMP Muhammadiyah Cilongok, SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto, SMEA Muhammadiyah Purwokerto, SMEA Muhammadiyah Ajibarang, MA Muhammadiyah, MTs Muhammadiyah Pekuncen, MTs Muhammadiyah Purwokerto, MA Muhammadiyah Purwokerto, SMP Muhammadiyah Beji, SMP Muhammadiyah Sumpiuh, STM Muhammadiyah Sumpiuh, SMP Muhammadiyah Tambak, SMP Muhammadiyah Kemranjen, MTs Muhammadiyah Karangjati Kemranjen, SMP Muhammadiyah Rawalo.
Selain kegiatan pengajian, perkaderan dan pembinaan, kegiatan yang lain yang masih saya ingat adalah pelatihan wirausaha sablon, temu olahraga dan seni, dan pelatihan komputer. Selain kegiatan di daerah sendiri saya pernah mengikuti kegiatan diluar daerah yaitu konfenrensi pimpinan daerah (konpida) di Panti Asuhan di Pemalang tahun1995, Koordinasi Persiapan Muktamar XI di Yogyakarta.
Ada cerita yang cukup unik yang aku alami pada waktu ke Yogya dalam rangka persiapan muktamar IRM tersebut. Aku bersama Sudiro Husodo (sekarang karyawan di Bank Jateng Sokaraja) berangkat ke Yogyakarta pada malam hari dan acara di Yogya pagi hari. Karena sampai di terminal Yogya yang lama tengah malam dan kami kebingungan mau apa sampai menunggu pagi, sama-sama belum paham kota Yogya dan harus mencari tempat acara yaitu kantor Muhammadiyah. Setelah sholat dimushola sekitar Terminal Yogyakarta, kami putuskan untuk tidur diteras mushola. Tidak diduga sama sekali ternyata pada waktu shubuh kami dibangunkan oleh Fathurrokman ketua kami. Ternyata Fathurohman yang berangkat dulu mengantar Mudzakiroh (sekarang guru di SMP/SMA Muhammadiyah Tambak) dan Lili Yuliantinah (sekarang guru di MTs PPPI Banyumas) yang mengikuti pendidikan khusus keputrian di Yogyakarta dan Fathurrokhman menginap dirumah Imam Mushola tersebut yang ternyata pamannya. Jadi akhirnya pagi itu kami bertemu dan Fathurohman yang mengantar kami ke tempat pelaksanaan koordinasi muktamar.
Ada lagi kegiatan yang saya ikuti dan juga ada cerita yang tidak pernah kulupakan. Ketika aku mengikuti muktamar IRM bulan maret 1996 di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Setelah beberapa hari muktamar dan karena aku banyak membeli buku dan cinderamata muktamar bagi teman-teman yang tidak ikut muktamar aku jadi kehabisan uang. Kebetulan aku punya simpanan di Bank BNI tapi belum punya ATMnya, tapi aku membawa buku rekeningnya, maka aku memutuskan untuk mencari Bank BNI di Solo. Setelah tanya-tanya, ternyata BNI letaknya di sebelah kantor walikota tidak jauh dari alun-alun dan aku harus naik bus kota. Disinilah ceritanya aku baru pertama melihat dan naik bis tingkat, karena di Purwokerto adanya angkot. Aku jadi tahu bagaimana untuk naik keatas walaupun aku sebenarnya ingin naik keatas tapi tidak berani. Hal yang aneh adalah bagaimana cara membuka pintu kalau mau keluar. Sebentar lagi aku harus keluar, maka daripada nanti tidak bisa keluar, aku memberanikan diri bertanya kepada salah seorang yang tidak jauh dari pintu keluar,“Bagaimana cara membuka pintu keluar apa ada tombolnya Pak?”. Dengan mesam-mesem dijawab “kalau ingin membuka pintu bis harus memiliki kekuatan magic” dan ketika ada orang yang mau keluar, dia memperagakan berdoa dan menggerakan tangannya agar pintu terbuka ketika ada orang yang mau turun dan mendekati pintu. Penumpang yang lain banyak yang cengar-cengir. Ternyata pintu biskota sudah otomatis akan membuka kalau ada penumpang yang sudah dekat dengan pintu. Malu rasanya kelihatan katro dan bukan orang asli Solo. Pancen kulo niki saking Purwokerto sing ora nono koyo ngono.

Tidak ada komentar:

Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter