Bismillahirrohmaanirrohiim
“Qulhuwalloohu ahad” katakanlah Dialah Alloh Yang Esa, Dialah Penguasa
Tunggal jagat raya, penggenggam alam semesta yang maha luas dan
tak terbatas menurut ukuran manusia yang serba terbatas. Yang Maha
Bijaksana dan Hakim seadil-adilnya, Yang Maha Gagah lagi Maha Sempurna,
Yang kegagahan dan kesempurnaanya bukan karena pengaruh atau bantuan
dari yang lainnya; kalaupun seluruh makhluk di alam ini tidak beribadah
dan mengagungkan nama-Nya; Dia tetap sebagai sebagai Robb Yang Agung.
Dia Tuhan Yang Maha Berdiri Sendiri: Alloh tidak bersekutu untuk
menegakan kekuasaan-Nya dan Dia tidak berbagi kekuasaan dengan yang
lainnya, Alloh tidak bergantung kepada selain-Nya namun selain-Nyalah
yang sangat bergantung kepada-Nya “Allohushshomad” Alloh tempat
bergantung segala sesuatu.
Dialah al-Kholiq (pencipta) sedang
selain-Nya adalah makhluk (ciptaan). Pencipta berbeda dengan ciptaan.
Pencipta Maha Mengetahui sedang ciptaan hanya mengetahui yang diberi
tahu oleh Pencipta. Ciptaan bisa melihat dan mendengar namun serba
terbatas; manusia tidak nisa melihat benda yang kecil dan benda yang
jauh, manusia tidak bisa mendengar infrasonik dan ultrasonik sedang
PENGLIHATAN dan PENDENGARAN Sang Pencipta tak terbatasi oleh apa dan
siapapun. Pencipta tidak membutuhkan ciptaan sedang ciptaan membutuhkan
Pencipta dan ciptaan-Nya yang lain. Makhluk hidup membutuhkan udara dan
makanan agar ia tetap hidup; sedang Tuhan tidak membutuhkannya karena
Dialah Al-Hayat Yang Maha Hidup. Manusia membutuhkan manusia lain untuk
bersosialisasi dan menyalurkan kebutuhan biologisnya sedang Tuhan tidak
membutuhkannya; “Lam yalid walam yulad” Dia tidak beranak dan tidak pula
diperanakan.
Tuhan berbeda dengan makhluk-Nya. Sungguh “saru” jika
Tuhan dipersamakan atau dibandingkan dengan makhluk-Nya. Jangan
membayangkan bahwa Alloh itu berjenis kelamin X lalu membutuhkan Tuhan
atau makhluk berjenis kelamin Y. Sekali lagi katakanlah Dia adalah Alloh
yang Esa dengan sebenarnya “walam yakullahu kufuwan ahad” dan tidak ada
sesuatupun yang setara dengan Dia.
Tuhan dan manusia berbeda.
Jika Alloh kekuasaanNya tunggal dan tak terbatas maka jabatan
kepemimpinan kekuasaan-Nya terbagi dan terbatas. Pimpinan dari Presiden
sampai lurahi adalah kekuasaan eksekutif dan dilain pihak ada yang
memiliki kekuasaan legislatif dan juga ada kekuasaan yudikatif serta
kekuasaan yang diatasnya dan bawahnya, maka satu dengan lainnya perlu
untuk bisa saling bersinergi untuk bisa membangun masyarakat agar lebih
maju dan sejahtera.
Tuhan tidak perlu berembug dan minta
pertimbangan lainnya untuk memutuskan perkara karena Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu, namun seorang manusia perlu bermusyawarah dan meminta
pertimbangan dari yang lainnya sebelum memutuskan perkara agar keputusan
yang diambil menjadi keputusan yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Hubungan Tuhan dengan makhluk berbeda dengan
hubungan pimpinan dan rakyatnya; Alloh tidak membutuhkan tuhan lain;
yang memang tidak ada, apalagi makhluk-Nya, namun makhluknya sangat
membutuhkan dan tergantung kepada Robb-nya. Bawahan membutuhkan atasan
dan atasan juga membutuhkan bawahan. Bapak Bupati kita telah terpilih
melalui pemilihan yang cukup demokratis dan menang secara fantastis maka
tentunya sebagai masyarakat yang telah menentukan pimpinannya maka juga
harus siap untuk mengikuti pimpinannya, selama tidak menyimpang dari
aturan hukum dan agama, sedang jika tidak sesuai juga harus bisa saling
mengingatkan secara bijaksana. Terpilihnya Bapak Husen sebagai bupati
dari PDI tidak terlepas dari fenomena Jokowi. PDI yang identik dengan
partaine wong cilik dan Jokowi sebagai ikon pejabat yang tidak mriyayini
dan sering blusukan di kalangan bawah perlu terus dijaga; program Jumat
bersih, kerja bakti dan sarasehan bersama warga harus bisa semakin
mendekatkan pejabat dengan rakyat agar bisa cepat menerima masukan dari
masyarakat sebagaimana telah dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Khotob
yang sering keluar melihat kondisi rakyatnya dan memanggul sendiri
karung gandum untuk membantu rakyatnya yang masih kekurangan dan rakyat
juga mendambakan sosok pemimpin yang bisa menegakan keadilan tanpa berat
sebelah sebagaimana telah dicontohkan oleh Rosululloh yang pernah
mengatakan “Seandainya Fatimah Putriku mencuri maka Muhammad yang
memotong tangannya”
Tuhan tidak berayah dan beribu serta tidak
beranak, tidak beristri atau bersuami karena memang bukan manusia yang
berjenis kelamin. Sedangkan kita manusia yang memiliki keluarga dan
terikat dengan keturunan kita yang bisa membawa kebaikan dan juga
ketidakbaikan maka harus berhati-hati karena semuanya adalah cobaan. Ibu
Megawati adalah orang yang sukses karena membawa nama bapaknya. Orang
bijak juga bilang “Dibalik kesuksesan karir suami ada dukungan istri
dibelakangnya, namun dibalik kehancuran karir laki-laki biasanya ada
wanita yang bukan istri dibelakangnya”. Begitu pula jika kita tidak bisa
mendidik anak-anak kita maka ia akan dapat menjadi penghalang
kesuksesan karir kita didunia dan penghambat kita masuk surga-Nya.
Umur dan kekuasaan manusia didunia juga ada batasnya, berbeda dengan
kekuasaan Tuhan yang tidak terbatasi oleh waktu maka Tuhan sajalah yang
berhak memiliki sifat Al-mutakabbir Yang Maha Sombong sedangkan manusia
yang serba terbatas tidak boleh menyombongkan diri.
Sekali lagi kita
semua dalah makhluk yang membutuhkan dan tergantung kepada Robb-nya
maka tetaplah pada jalan yang telah ditetapkan-Nya dan ingatlah bahwa
manusia akan kembali kepada-Nya untuk mempertanggungjawabkan apa yang
telah kita lakukan.
Jumat, 14 Juni 2013
Jumat, 24 Mei 2013
BAITUL ARQOM IDIOPOLITOR PDM SE EKS KARESIDENAN BANYUMAS
Bertempat di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Purwokerto
pada tanggal 11-12 Mei 2013 Pimpinan
Daerah Muhammadiyah se eks Karesidenan Banyumas telah menyelenggarakan Baitul
Arqom Idiopolitor . Idiopolitor sendiri kepanjangannya adalah idiologi, politik
dan organisasi.
Kegiatan ini dipandu oleh Majelis Pendidikan Kader PWM
Jateng yang dikomandoi oleh Mas Sugiyono
dan sedang panitia pelaksana di ketua oleh Imam Suyanto dan sekretaris
Sismanan dari MPK PDM Banyumas dan
bendahara Ngadino dari MPK PDM Purbalingga.
Kegiatan diikuti oleh PDM Banyumas, PDM Cilacap, PDM
Purbalingga dan PDM Banjarnegara dengan jumlah peserta 54. Kegiatan dibuka oleh
ketua PWM Jawa Tengah Drs. Musman Thalib, M.Ag yang menyampaikan tentang
Strategi dan Kebijaksanaan PWM Jawa Tengah . Dan selanjutnya penyampaian materi
yang diisi oleh Prof. Yunahar Ilyas, Lc tentang Ar Ruju’ ila Qur’an wa Sunnah,
Drs. Tafsir, M.Ag tentang Etos Pimpinan Muhammadiyah dan Materi terakhir diisi
oleh Prof. Munir Mulkhan tentang Gagasan Masyarakat Madani Gagasan Politik Muhammadiyah.
Kamis, 02 Mei 2013
Selasa, 30 April 2013
Minggu, 28 April 2013
Jadilah Boss
Jangan mau hanya jadi pekerja apalagi pekerja kontrak yang hanya 2 tahun lalu setelah itu nganggur. Bercita-citalah jadi bos yang dengannya kamu lebih bebas menata hidupmu dan akan lebih bermanfaat untuk bangsa dan negara ini. Gantungkan cita-citamu setinggi bintang dilangit, kalopun engkau terjatuh engkau masih terduduk diantara bintang-bintang.
Rabu, 17 April 2013
ASRAMA GRATIS DI MASJID
Minggu ini dua kali
saya piket sebagai panitia UN SMA/MA subrayon 1 di SMA 2 Purwokerto; sekolah
dimana saya 20 tahun yang lalu menimba ilmu. Sekolah dimana saya juga belajar
berorganisasi terutama di Rohani Islam dimana saya pernah menjadi ketua satu
dan saya belajar untuk bergelut di dunia dakwah. Dimanapu kita berada sebagai
seorang muslim tentu ketika waktu sholat tiba akan mencari masjid, maka saat
piket itu dan waktu sholat tiba saya mendatangi mushola yang dulu menjadi
basecamp kegiatan rohis. Ternyata tidak setiap waktu ada adzan dan sering tidak
adzannya daripada ada adzannya. Ternyata memang tidak ada yang tinggal diruang
sekretariatnya sehingga saya bertanya apakah anak-anak sekarang sudah tidak ada
yang mau tinggal dan tidur di masjid?
Ketika aku kecil
mulai usia SD, anak laki-laki hampir sebagian besar tidurnya dimasjid; kecuali
anak orang kaya yang dimanjakan yang tidak boleh tidur dimasjid. Meski tidak
semua aktifitas yang mereka lakukan dimasjid adalah aktifitas yang baik karena terkadang dimasjid pulalah dulu kami
biasa merencanakan aksi pencurian buah-buahan terutama yang pemiliknya pelit.
Namun setidaknya di masjid mereka biasa mengaji dan sholat shubuh berjamaah
meskipun juga dengan susah payah dibangunkan. Selain itu mereka terbiasa dengan
kondisi yang prihatin karena biasa tidur hanya berbekal sarung dan tak beralaskan apapun kecuali lantai yang
dingin adalah hal yang biasa karena cuma ada tikar kecil yang hanya
diperebutkan banyak anak yang akhirnya hanya dikuasai oleh yang besar-besar.
Saat SMA, beberapa
temanpun masih tinggal di masjid terutama yang rumahnya diluar kota, Saya
walaupun rumahnya dipinggir kota namun tetap harus naik angkot yang terkadang ketik
kondisi pailit dan saya tidak punya uang maka saya juga tinggal di masjid untuk meringankan biaya
karena jika mau di masjid maka kita dibantu makan tiap hari dan juga diberi
uang jajan karena kita membantu menjaga masjid dan ikut mengajar anak-anak.
Pada waktu kuliah
di Semarang, saya hidup bersama dengan teman-teman yang biasa dalam
kesederhanaan dan juga tinggal dimasjid atau TPQ. Bersama teman-teman IMM saya
pernah tinggal di sebuah TPQ bernama Ibnu Sina dibawah asuhan seorang Dosen
pembimbing bernama Bapak Anwar Sutoyo yang bangunannya hanya berupa rumah dari
kayu yang tidur hanya dengan menata kursi dan tikarnya tanpa ada kasur selama 3
semester. Di gedung TPQ ini IMM secara rutin ngaji dibawah bimbingan dosen
tersebut. Teman-teman IMM lainnya ada yang tinggal di masjid AT-Taqwa Patemon
yang merupakan basecamp IMM dan juga ada yang tinggal di masjid Kapling sebuah
masjid yang baru didirikan disebuah alas yang pada waktu itu baru ada beberapa
rumah disekitarnya.
Saya juga pernah
menjadi penjaga masjid, muadzin dan sekaligus pengajar TPQ di sebuah masjid
bernama Al-Iman dimana ketua takmirnya adalah bapak Anwar Haryono salah seorang
Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Gunung Pati Semarang. Letaknya cukup jauh dari
kampus namun disinilah selain kost gratis bahkan dibayar , belajar menjadi
ustadz TPQ juga khotib jumat serta belajar bermasyarakat. Bukan Cuma kost
gratis tapi juga makan gratis karena sudah ada ibu2 tua yang setiap hari rutin
ngantar makanan. Jamaah yang lainnya juga karena kita menyatu dengan masyarakat
maka ketika ada acara apapun makan kita juga diundang atau dikirimi makanan.
Bukan cuma pas ada acara; sering juga orangtua yang anaknya diajar di TPQ itu
datang dan mengantar bingkisan sebagai ucapan terimakasih kepada Ustadznya.
Disini kita jadi sudah biasa dipanggil ustadz walaupun masih muda. Selain mengajar
TPQ juga mengajar les pelajaran umum dimana saya datang kerumah maka otomatis
ada tambahan pemasukan lagi.
Sekarang saya
menjadi kepala Madrasah Aliyah Muallimin Muhammadiyah Purwokerto, sebuah
sekolah kecil di jantung kota Purwokerto di tengah sekolah-sekolah besar dan
favourit yang ada di kota pendidikan ini. Sebuah madrasah milik persyarikatan
Muhammadiyah yang telah memiliki akar kuat sebagai sekolah kader dakwah yang
telah banyak melahirkan aktifis dakwah meski muridnya tidak banyak. Dulu sebelum
ada istilah boarding school Muallimin Muallimat Muhammadiyah Purwokerto sudah
menerapkannya pada sebagian besar siswanya, bagi putri diasramakan di sekolah
dan juga panti asuhan dan bagi putra diasramakan di masjid-masjid di kota
Purwokerto.
Mengingat simbiosis
mutualisme antara pihak madrasah yang membutuhkan siswa dan masjid yang
membutuhkan penjaga dan pengajar TPQ serta penggerak remaja masjid maka salah
satu program unggulan yang ingin kami tawarkan adalah berasrama di masjid bagi
putra dan bagi putri di asrama yang ada disekolah. Telah ada beberapa masjid
yang menyatakan kesediaanya untuk ditempati dan sekaligus membiayai sekolah
anak MAM Purwokerto. Program ini juga memberikan jaminan akan aktifnya remaja
masjid/TPQ di masjid yang bersangkutan, jika mereka belum mampu menghidupkan
TPQ atau remaja masjidnya maka tidak ada biaya yang diberikan kesekolah. Semoga
anak-anak sekarang sekarang masih mau berproses dalam kesederhanaan dan
keprihatinan dalam perjuangan untuk ditempa menjadi aktifis dakwah.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub