MASYRIK & MAGHRIB
>§ É-Îô³yJø9$# É>ÌøópRùQ$#ur Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd çnõϪB$$sù WxÏ.ur ÇÒÈ
9. (Dia-lah) Tuhan
masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka
ambillah dia sebagai Pelindung (Muzammil)
>u Èû÷üs%Îô³pRùQ$# >uur Èû÷üt/ÌøópRùQ$# ÇÊÐÈ
17. Tuhan yang memelihara
kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat
terbenamnya[1442] (Arrohman)
[1442] dua tempat terbit matahari dan dua tempat
terbenamnya ialah tempat dan terbenam matahari di waktu musim panas dan di
musim dingin.
Barat
timur lebih relatif: ada titik U dan S yakni titik kutub 90o lintang
tapi tdk ada titik barat dan timur, padahal dari sisi konsep letak, letak
berdasarkan garis lintang dan bujur adalah konsep letak yang absolut pasti tapi
sebenarnya letak yang lebih absolut adalah utara selatan dibanding timur dan
barat. Garis lintang 00 semua sepakat dihitung dari garis
katulistiwa atau equator yang merupakan garis yang membelah bumi menjadi bagian
U dan S sama besar dan bisa dibuktikan dengan bayang2 matahari. Tapi timur dan
barat adalah arah yang sangat relatif jaraknya, dulu ketika umat Islam yang
menjadi kiblat peradaban dunia di bidang perpetaan garis bujur dimulai dari
kota Mekah yang terdapat Baitulloh sebagai kiblat umat Islam, sekarang krn
kiblat peradaban ada di pada orang barat maka garis bujur atau meridian
standarnya ditentukan di Greenwich di Inggris. Karena itulah untuk
menggambarkan sesuatu yang banyak dan relatif maka Alloh menggunakan timur dan
barat, sebagaimana juga dalam doa iftitah “Allohumma ba’id
baini wabaina khotoo yaaya kama ba’atta
bainal masyriki wal maghrib”kita
berdoa untuk dijauhkan dari kesalahan sebagaimana dijauhkannya antara timur dan
barat, bukan utara dan selatan. Kalo secara ukuran pastinya pun timur barat
lebih panjang daripada utara selatan karena bentuk bumi kita adalah bulat pepat
dengan pepat di kedua kutubnya.
Dua
timur dan dua barat juga dalam tafsir lain adalah karena nanti pada hari kiamat
Alloh akan membalikkan arah timur dan barat yang sekarang menjadi barat timur
pada saat hari kiamat sebagaimana dikabarkan oleh Rosululloh bahwa “tidak akan berlaku kiamat sehinggalah matahari akan
terbit dari barat”
>§ ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur $tBur $yJåks]÷t/ Uuur É-Ì»t±yJø9$# ÇÎÈ
5. Tuhan langit dan bumi
dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari
(Ashshoffat).
öNs9r& ts? 4n<Î) y7În/u y#øx. £tB ¨@Ïjà9$# öqs9ur uä!$x© ¼çmn=yèyfs9 $YYÏ.$y ¢OèO $uZù=yèy_ }§ôJ¤±9$# Ïmøn=tã WxÏ9y ÇÍÎÈ
45. Apakah kamu tidak
memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana dia memanjangkan (dan
memendekkan) bayang-bayang dan kalau dia menghendaki niscaya dia menjadikan
tetap bayang-bayang itu, Kemudian kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas
bayang-bayang itu (Al-Furqon)
ßôJptø:$# ¬! Ï%©!$# $uZ1yyd #x»ygÏ9 $tBur $¨Zä. yÏtFöks]Ï9 Iwöqs9 ÷br& $uZ1yyd ª!$# (
Maghrib merupakan pergantian
antara siang dan malam serta menjadi batas pergantian hari atau tanggal. Ketika
waktu maghrib bulan telah nampak berarti telah masuk bulan baru. Masalah
kenampakan inilah yang menjadi perbedaan, apakah kenampakan ini harus dengan mata
telanjang (rukyatul hilal) ataukah dapat menggunakan ilmu pengetahuan
perhitungan (hisab) dimana keberadaannya telah ada diatas ufuk namun belum bisa
dilihat dengan mata telanjang. Hisab itu sendiri ada yang hisab hakiki wujudul
hilal dimana kalo hilal pada saat maghrib sudah diatas ufuk entah berapa
menitpun maka sudah masuk bulan baru dan ada yang membuat ketentuan 2 atau 4
derajat diatas ufuk.
Perbedaan metode tersebut menimbulkan
perbedaan hasil sehingga untuk Idhul Adha besok Muhammadiyah yang menggunakan
wujudul hilal hakiki telah lama menetapkan idul adha jatuh pada hari sabtu
tanggal 4 Oktober 2014 yang sama dengan apa yang telah ditetapkan pemerintah
Saudi yang menetapkan wukuf di Arofah hari jumat dan idul adha hari sabtu,
sementara sesuai hasil sidang istbat pemerintah menetapkan idul adha hari ahad
tanggal 5 oktober 2014.
Rukyat dan hisabpun apakah
kita masih harus dibatasi oleh teritorial negara ataukah sudah cukup bila ada
satu wilayah yang melihat hilal atau telah masuk bulan baru yang lain berarti
ikut ataukah masing2 wilayah harus melihat ataukah dihitung sendiri.
Menyikapi perbedaan tersebut
maka karena masalah keyakinan silahkan kita laksanakan sesuai dengan keyakinan
kita, mari kita laksanakan ibadah sesuai dengan sunnah-nya, mari kita perbanyak
ibadah di awal bulan dzulhijah, sholat kita, dzikir dan doa kita, puasa dan
tahajud kita, zakat dan infaq kita perbanyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar