LAUT
AYAT KAUNIYAH DAN QOULIYAH ALLOH
Al-qur’an diturunkan kepada Rosululloh SAW di
Mekkah yang merupakan wilayah gurun namun ayat al-Qur’an ada 38 ayat yang
berbicara tentang laut. Memang kalo kita sudah tahu seluruh bagian muka bumi
sebenarnya bumi adalah planet air, bagian bumi yang tertutup lautan lebih luas
dari pada permukaan bumi yang berupa daratan, 70% lautan dan hanya 30% daratan.
Ketinggian daratan rata-rata hanya 840 meter, sedang lautan dalamnya rata-rata
3.800 meter. Laut yang terdalam adalah Palung Mindanau 11.000 meter lebih dan
puncak tertinggi daratan 8.800 meter diatas permukaan laut. Kalo kita didaratan
melihat banyak sekali jenis dan jumlah hewan dan tumbuhan yang banyak maka di
lautan sebenarnya lebih banyak lagi jenis dan jumlah hewan dan tumbuhan di
dalamnya. Di darat kita bisa melihat binatang yang paling gede adalah gajah
atau beruang maka di lautan banyak
sekali hewan yang besarnya puluhan kali lebih dari gajah.
Melihat kemahaluasan dan kemisterian dari
laut maka wajar ungkapan “ilmunya sedalam lautan”, “kaya nguyaih banyu segara”
nggo nggambarna ilmu utawi barang sing akeh. Begitupun Al-Qur’an menggambarkan
ilmu Alloh dalam surat Al-Kahfi ayat 109:
قُل
لَّوۡ كَانَ ٱلۡبَحۡرُ مِدَادٗا لِّكَلِمَٰتِ رَبِّي لَنَفِدَ ٱلۡبَحۡرُ قَبۡلَ
أَن تَنفَدَ كَلِمَٰتُ رَبِّي وَلَوۡ جِئۡنَا بِمِثۡلِهِۦ مَدَدٗا
Katakanlah:
Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh
habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun
Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)"
Laut dengan segala keluasan dan kemisterian
yang belum terungkap oleh manusia adalah potensi sumber kekayaan bagi manusia
yang perlu dijaga kelestariannya agar dapat memberikan kemanfaatan bagi
manusia. Orang yang tinggal di daerah sekitar kutub contohnya Suku Eskimo krn
jarang ada tumbuhan karena derahnya tertutup salju maka makanan pokoknya adalah
daging dari hasil laut.
وَهُوَ
ٱلَّذِي سَخَّرَ ٱلۡبَحۡرَ لِتَأۡكُلُواْ مِنۡهُ لَحۡمٗا طَرِيّٗا
وَتَسۡتَخۡرِجُواْ مِنۡهُ حِلۡيَةٗ تَلۡبَسُونَهَاۖ وَتَرَى ٱلۡفُلۡكَ مَوَاخِرَ
فِيهِ وَلِتَبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِهِۦ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ١٤
Dan
Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan
daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu
perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan
supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
(Q.S. An-Nahl:14)
Jadi selain sebagai sumber makanan laut juga
diambil berbagai hal darinya seperti mutiara, permata, kerang dan juga minyak
yang bermanfaat untuk kehidupan manusia.
Hewan laut adalah halal sebagaimana
dinyatakan dalam Qur’an Surat Al-Maidah ayat 96:
أُحِلَّ
لَكُمۡ صَيۡدُ ٱلۡبَحۡرِ وَطَعَامُهُۥ مَتَٰعٗا لَّكُمۡ وَلِلسَّيَّارَةِۖ
وَحُرِّمَ عَلَيۡكُمۡ صَيۡدُ ٱلۡبَرِّ مَا دُمۡتُمۡ حُرُمٗاۗ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِيٓ
إِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ ٩٦
Dihalalkan
bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai
makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan
diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram.
Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan
Hal yang juga masih misteri karena belum
terjawab oleh ilmu manusia adalah adanya pertemuan dua lautan berbeda yang
antara keduanya tidak menyatu satu dengan lainnya. Contohnya pertemuan antara
Samudera Atlantik Utara dan Laut Tengah yang bertemu di Selat Gibraltar. Begitu
pula ditemukannya aliran sungai air tawar dibawah laut lengkap dengan
pohon-pohonannya di Mexico adalah bukti kebenaran ayat 53 surat Al-Furqon:
وَهُوَ
ٱلَّذِي مَرَجَ ٱلۡبَحۡرَيۡنِ هَٰذَا عَذۡبٞ فُرَاتٞ وَهَٰذَا مِلۡحٌ أُجَاجٞ
وَجَعَلَ بَيۡنَهُمَا بَرۡزَخٗا وَحِجۡرٗا مَّحۡجُورٗا ٥٣
Dan Dialah
yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi
segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding
dan batas yang menghalangi
Atau apa yang terdapat dalam Surat Arrohman
19-25:
مَرَجَ
ٱلۡبَحۡرَيۡنِ يَلۡتَقِيَانِ ١٩
بَيۡنَهُمَا بَرۡزَخٞ لَّا يَبۡغِيَانِ ٢٠ فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا
تُكَذِّبَانِ ٢١ يَخۡرُجُ مِنۡهُمَا ٱللُّؤۡلُؤُ
وَٱلۡمَرۡجَانُ ٢٢ فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ٢٣ وَلَهُ ٱلۡجَوَارِ ٱلۡمُنشََٔاتُ فِي ٱلۡبَحۡرِ
كَٱلۡأَعۡلَٰمِ ٢٤ فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ٢٥
Dia
membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu
antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing. Maka nikmat Tuhan kamu
yang manakah yang kamu dustakan. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.Maka
nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. Dan kepunyaan-Nya lah
bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung. Maka
nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan
Laut juga merupakan daerah yang sangat
dinamis, sebagaimana angin di daratan, arus laut dibawah dan gelompang
dipermukaannya juga tidak pernah berhenti sedetikpun. Fenomena lain adalah
adanya gunung api di dalam laut yang tidak pernah padam walaupun bertemu dengan
banyak air laut. Hal ini telah digambarkan oleh Qur’an surat At Thur ayat 6:
وَٱلۡبَحۡرِ
ٱلۡمَسۡجُورِ ٦
dan
laut yang di dalam tanahnya ada api
Dengan adanya arus laut adalah cara Alloh
mendistribusikan panas dan makanan secara lebih merata kebagian yang terdalam
sekalipun.
Fungsi laut juga adalah sebagai sarana
transportasi, orang akan lebih mudah perjalanan via laut dari pada darat. Orang
di Kalimantan Selatan akan lebih mudah ke Surabaya daripada ke Kalimantan
Tengah atau Kalimantan Utara. Maka dalam konsep wawasan nusantara juga
dinyatakan bahwa lautan bukanlah sebagai pemisah antar pulau namun justru
disebutkan sebagai penghubung antar pulau. Hal ini terjadi karena laut telah di
desain untuk mudah diarungi, kapal yang berat bisa terapung diatasnya serta ada
tenaga angin atau mesin yang bisa menggerakkan, maka kita akan
mendapatkankebanyakan peradaban atau kota-kota besar tumbuh ditepi-tepi pantai
atau sungai.
۞ٱللَّهُ ٱلَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ ٱلۡبَحۡرَ
لِتَجۡرِيَ ٱلۡفُلۡكُ فِيهِ بِأَمۡرِهِۦ وَلِتَبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِهِۦ
وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ
Allah-lah
yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya
dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan
kamu bersyukur.
Kemudahan berlayar juga didukung oleh adanya
navigator yang dikaruniakan Alloh berupa bintang-bintang dilangit yang akan
menjadi petunjuk arah dan juga keadaan dilaut sebagaimana telah digambarkan
dalam al-Qur’an surat al-An’am ayat 97:
وَهُوَ
ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلنُّجُومَ لِتَهۡتَدُواْ بِهَا فِي ظُلُمَٰتِ ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِۗ
قَدۡ فَصَّلۡنَا ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ ٩٧
Dan
Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk
dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan
tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui
Disamping membawa banyak manfaat, laut juga
bisa membawa bencana. Bencana itu bisa abrasi, badai, tsunami. Bencana alam
seperti itu sulit diprediksi kejadiannya, kecuali tsunami yang disebabkan
karena gempa didasar laut yang biasanya terjadi 10-15 menit setelah terjadi
gempa.
وَإِذَا
ٱلۡبِحَارُ فُجِّرَتۡ ٣
dan
apabila lautan menjadikan meluap (QS.al-Infithor:3)
Bencana juga banyak terjadi karena ulah tangan
manusia dan telah diingatkan oleh al-Qur’an surat Ar-Ruum ayat 41:
ظَهَرَ
ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ
لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ ٤١
Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)
Bencana di laut yang disebabkan karena ulah
tangan manusia antara lain:
1. Pencemaran air laut
yang disebabkan karena manusia membuang sampah dan limbah ke sungai atau laut.
Perbuatan ini disamping menyebabkan pemandangan yang tidak enak dipandang mata
juga akan dapat mengakibatkan penyakit-penyakit lain karena air laut yang
tercemar akan dihirup binatang laut yang akhirnya juga dimakan oleh manusia..
2. Rusaknya hutan bakau
yang ditepi pantai akan mengakibatkan pengikisan bibir pantai (abrasi), selain
itu akan mengakibatkan hilangnya habitat (tempat hidup dan berkembang biak)
berbagai jenis hewan laut sehingga akan mengurangi hasil tangkapan ikan bagi
nelayan.
3. Rusaknya terumbu
karang biasanya disebabkan karena mencari ikan dengan cara mengebom atau
pengambilan, padahal karang juga merupakan tempat hidup beragai jenis biota
laut sehingga dengan hancurnya habitat mereka
4.
Eksploitasi
barang tambang seperti minyak bumi dan pasir yang tanpa memperhatikan
kelestarian akan menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Kerusakan laut akan
menyebabkan kerugian bagi manusia baik jangka panjang dan juga jangka panjang.
Dosa yang dilakukan generasi sekarang akan ditanggung akibatnya oleh anak
cucunya
Namun biasanya karena
adanya bencana juga akan dapat mengingatkan manusia akan kekuasaan Tuhannya
sehingga ia menyebut dan meminta pertolongan kepada-Nya, walaupun seringkali
setelah bencana berlalu maka akan berlalu pula doa dan dzikirnya.
Dan jangan pula kita
masih beranggapan ada penguasa lain di laut selain Alloh sehingga kita perlu
melakukan persembahan kepada-Nya yang demikian adalah dosa besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar