Bisa menggenggam adalah nikmat |
Alhamdulillah! Sungguh segala puja dan puji layak kita
panjatkan kepada Penguasa jagat raya, penggenggam alam semesta yang maha luas
dan tak terbatas menurut ukuran manusia yang serba terbatas, pemilik alam
keabadian karenalah Dia al-Baqo’ Yang Maha Kekal, Ya ada tanpa awal karena
Dialah yang mengadakan Awal. Yang Maha Gagah lagi Maha Sempurna Yang kegagahan
dan kesempurnaanya bukan karena pengaruh dan bantuan dari yang lainnya; Karena
Dia Maha Berdiri Sendiri: kalaupun seluruh makhluk di alam ini tidak beribadah
dan mengagungkan nama-Nya; Dia tetap sebagai sebagai Robb Yang Agung. Dia-lah
Alloh! Alloohushomad: Alloh tidak tergantung kepada makhluk-Nya, tapi
makhluk-Nyalah yang sangat tergantung kepada-Nya, kita makhluk-Nyalah yang
butuh Alloh, mari kita bertaqorub kepada-Nya, mari kita dekat dan merayu-Nya
melalui ibadah dan doa kita agar Alloh memberikan nikmat-Nya, kasih sayang-Nya,
ampunan-Nya, petunjuk-Nya kepada kita dan memasukkan kita kepada golongan
hamba-Nya yang sholih hingga di akhirat memasukan kita kepada golongan
hamba-Nya yang beruntung yang dimasukan kedalam surga yang penuh dengan
kenikmatan.
Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan
kepada manusia pilihan, hamba dan utusan Alloh; Muhammad SAW keluarganya, para
sahabat dan pengikutnya yang istiqomah menapaki jalan yang telah
ditunjukkannya. Semoga kita ada didalam kelompok tersebut. Mari kita bersyukur
karena kita masih dalam keadaan iman dan Islam buktinya kita masih ada di
masjid ini untuk menunaikan kebutuhan kita untuk bertuhan.
Berbicara tentang nikmat Alloh maka tadi saya baru
membaca status facebook salah seorang teman yang yang men-share atau membagi
cerita tentang seekor ikan yang mendengarkan pembicaraan manusia tentang suatu
zat yang sangat bermanfaat dan sangat vital bagi kehidupan, zat itu adalah air. Maka sang
ikan ingin mendapatkan nikmat tersebut, ia berenang dari hilir ke hulu dan
kembali dari hulu kehilir serta dari sungai yang satu ke sungai yang lain; dari
lubuk satu kelubuk yang lain untuk mencari zat yang bernama air.
Saudaraku yang dikasihi Alloh,
Ini penggambaran bagi kita bahwa terkadang kita tidak
menyadari akan banyaknya nikmat Alloh yang diberikan kepada kita, kita
menyangsikan kasih sayang Alloh pada kita. Kalo ikan tadi mencari dan
menanyakan nikmat air, kalau kita bisa jadi tidak menyadari bahwa udara yang
kita hirup adalah karunia-Nya, kita bisa bernafas tanpa perlu membelinya,
cobalah tanyakan berapa harga tabung gas oksigen bagi yang harus bernafas
dengan tabung oksigen, kita bernafas tanpa perlu susah payah mengatur
pernafasan kita, tanpa perlu menuntun jalannya udara yang kita hirup tanpa
perlu kita yang mengatur perjalannya sampai ke ujung syaraf-syaraf kita tanpa
perlu memilih mana yang oksigen mana yang bukan oksigen tanpa perlu, merubahnya
dari zat oksigen menjadi karbon dioksida dan mengeluarkan kembali gas karbon
dioksida yang kotor dan menyesakkan kita kalo kita biarkan tetap dalam tubuh
kita.
Tahukah anda berapa harga satu ginjal anda, jantung
ada, paru2 anda, bola mata anda, kaki dan tangan anda atau jari anda. Sebulan
yang lalu saat seharusnya saya berdiri disini untuk khutbah saya baru dioperasi
pasang pen kecil dijari paling kecil karena patah, ternyata harga normal diatas
sepuluh juta dan itupun tidak bisa kembali normal, hingga saat ini saya masih
harus fisioteraphi agar jentik saya bisa kembali saya gerak tekukan dan kembali
bisa menggenggam.
Maka mari kita bersyukur yang mungkin sering kali kita
lupakan!
"Fabiayyi Aalaaa iRobbikuma Tukadziban"
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Maka betul doa kita ketika sehabis sholat:
ALLOOHUMMA A’INNI
‘ALA DZIKRIKA WASYUKRIKA WAKHUSNI NGIBADATIK
Cara bersyukur kita adalah selain dengan ucapan adalah
dengan menggunakan nikmat yang diberikan Alloh kepada kita sesuai dengan ketentuan-ketentuan-Nya
dan senantiasa melakukan ketaatan kepada-Nya. Mari kita berusaha lebih rajin
mengerjakan ibadah, memperbanyak amal saleh dan mempersedikit amal salah,
memperbaiki akhlak kita, sehingga kita memiliki al-akhlaqul karimah, dan
meningkatkan semangat pengabdian kita kepada Allah SWT dengan menegakkan
agama-Nya di bumi dimana kaki kita kita injakan disitu lahan dakwah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar