Minggu, 23 Februari 2014

Menulis itu Asyik Lho.....



                Alifatul Wazni Bilqisty, itu namaku. Ifa, begitu orang-orang memanggilku. Sekolahku di MIM Kedungwuuh Lor kelas V. Aku anak pertama dari empat bersaudara. Adikku bernama Alizah Rimanan Attaudy, Aliyah Rimanan Attaudy dan Gagah Alimanan Attaudy. Ayahku yang biasa kami panggil Abi bernama Sismanan adalah seorang kepala Madrasah Aliyah  Muhammadiyah Purwokerto. Dan ibuku bernama Rima Yulianti, biasa kami panggil Ummi adalah seorang perangkat desa sebagai kaur keuangan di desa tempat tinggal kami; Desa Kedungwuluh Lor Kecamatan Patikraja.
            Hari ini hari senin, hari dimana ada mata pelajaran yang aku suka yakni Bahasa Indonesia. Sebenarnya bukan hanya hari senin pelajaran itu diajarkan. Bahasa Indonesia, diajarkan setiap hari senin, rabu, dan sabtu. Oh, ya! Kenapa aku menyukai pelajaran itu? Karena pelajaran Bahasa Indonesia adalah tempat untuk menampung semua ide-ide cemerlang yang kita miliki. Kita dapat bercerita, berpuisi, berpantun, dan masih banyak lagi.
            ‘Teng teng teng teng....’ Bel tanda masuk berbunyi. Itu artinya, aku akan belajar bersama Bu Resti, guru Bahasa Indonesia di sekolahku. Dan tentunya aku akan belajar pelajaran favoritku, Bahasa Indonesia.
            “Assalaamu’alaikum anak-anak” salam bu Resti saat masuk kelas.
“Wa’alaikum salam Bu” balas kami serempak.
“Sekarang, kita akan memulai pelajaran Bahasa Indonesia” bu Resti memulai pelajaran.”Pada bab kali ini, kita akan belajar menulis. Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media. Menulis bisa berupa cerita, puisi, berita, dll. Anak-anak coba siapa yang tahu, apa manfaat menulis ?” tanya bu Resti kemudian.
Tanpa ragu aku mengangkat tanganku.
“Ya, silahkan Nisa” kata bu Resti.
“Menulis berguna untuk menuangkan ide-ide kita, agar berguna bagi semua orang yang membacanya” jawabku mantap, apalagi baru semalam aku mengunjungi mbah google menanyakan itu.
“Benar. Menulis itu banyak sekali gunanya, selain yang dikatakan Ifa menulis akan dapat mencegah kepikunan, sebagai alat perekam jejak sejarah, sebagai media belajar, membuat kita menjadi disiplin dan dapat menghargai waktu, melatih kita untuk memecahkan sebuah masalah, dan yang terlebih menjadi media dakwah” jelas bu Resti.
“Menjadi media dakwah ? Apa maksudnya Bu ?” tanya Nilla, teman sebangkuku.
Bu Resti tersenyum mendengar pertanyaa Nilla. Lalu berkata “Tulisan adalah suatu media dakwah yang sangat bermanfaat dan daya sebarnya sangat luas. Dengan menulis, kita dapat berdakwah mengajak orang ke jalan Islam tanpa harus berbicara langsung di depan umum” kata bu Resti, sementara Nilla hanya mengangguk dan tersenyum puas.
“Jadi, dengan menulis kita juga bisa berjihad dan mendapat pahala ya Bu?” Aisyah pun ikut bertanya pada bu Resti.
“Ya, tergantung tulisannya Aisyah. Kalau tulisanya baik kita akan dapat pahala, kalo isinya nggak baik seperti mengajak hura-hura, dan permusuhan, enggak dapet pahala dong. Malah dapet dosa” bu Resti terus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh anak didiknya tanpa rasa bosan.
“Oh... begitu” kini Aisyah pun mengerti.
Setelah beberapa saat lamanya, bu Resti pun mengakhiri pelajaranya dengan memberikan PR kepadaku dan teman-teman. Yaitu membuat cerita pendek (cerpen). Dan kini, pelajaran IPA, pelajaran yang kurang aku sukai.
                                                            ..................
Sesampainya dirumah ...
“Assalaamu’alaikum” salamku sambil membuka pintu.
Tak ada jawaban. Ya, tentu. Ayahku masih bekerja. Ibuku juga. Dan adikku Alizah yang kelas tiga biasanya sepulang sekolah sudah main kerumah temannya. Sedang Aliyah, adikku yang masih bersekolah TK itu sepulang sekolah akan ke rumah adik nenekku yang rumahnya bersebelahan dengan rumahku dimana adik kecilku yang belum bersekolah si Gagah ada disitu. Dan saat ibu pulang kerja, ibu akan menjemput adik-adikku. Jadi setiap hari sepulang sekolah aku sering sendiri dirumah.
Aku berjalan menuju kamarku dan mengganti pakaianku. Lalu menuju dapur dan makan siang. Setelah makan aku mengerjakan tugas dari sekolah. Oh ya, kan ada tugas membuat cerita?
Kunyalakan laptopku, lalu berfikir sejenak dan akhirnya menemukan sebuah judul untuk karyaku, Penulis Cilik. Tanpa mengalami kesulitan dan tanpa terasa tiga puluh menit sudah aku menulis, dan tiga lembar cerita sudah selesai kubuat. Aku pun men-save karyaku dan juga ku-print dengan menggunakan kertas ukuran A4 yang memang disediakan ‘my parent’ untuk kami.
                                                            ..................
“Assalaamu’alaikum” sapa bu Resti.
“Wa’alaikum salam” jawab kami dengan semangat.
“Anak-anak hari ini mari kita mulai pelajaran kita kali ini. Ada tugas ya anak-anak?” tanya bu Resti ramah.
“Ada Bu”
“Oh ya, tugas membuat tulisan bukan ?” tebak bu Resti.
“Iya Bu”
“Baik, kumpulkan tugas kalian !”
Semua temanku mengumpulkan tugas, termasuk aku.
“Oh ya, minggu depan akan ada lomba menulis antar sekolah. Dan siapa diantara kalian yang karyanya terbagus, akan mewakili sekolah kita” bu Resti memberikan pengumuman.
“Yeay...” sorak anak-anak bergembira.
Setelah kami mengerjakan soal, dan bu Resti menilai tulisan kami maka bu Resti pun telah siap mengumumkan siapa yang akan mewakili sekolah mengikuti perlombaan.
“Anak-anak, setelah ibu melihat hasil karya kalian, ibu telah memilih siapa yang terbagus. Dan yang akan mewakili sekolah adalah ... Alifah”
“Hah ? Saya bu ?” tanyaku tak percaya.
Bu Resti mengangguk mantap. Aku pun tersenyum. Aku hampir tak percaya dengan apa yang terjadi.
                                                            ..................
Hari ini, senin 18 November 2013. Dengan semangat, aku berangkat menuju sekolahku di MI Muhammadiyah Kedungwuluh Lor. Hari ini adalah hari perlombaan menulis antar sekolah se-kecamatan tepat di hari milad Muhammadiyah yang ke 101. Hari yang akan membawaku ke alam mimpi. Dan meraih mimpiku, menjadi seorang penulis.
Sesampainya di sekolah, aku menuju kelasku. Lalu kubaca buku KKPK-ku. Lima menit kemudian, bu Resti datang memanggilku. Aku diajak beliau menuju kantor guru. Duh... malu deh. Disana aku belajar menulis kembali dengan dibimbing bu Resti.
Pukul 07.30 aku berangkat bersama bu Resti. Perlombaan akan dimulai pukul 08.00. Jadi aku harus bersiap untuk berlomba. Tiga puluh menit aku menunggu. Kini waktunya berlomba. Aku dan teman-teman dari berbagai sekolah memasuki ruang aula. Disana kami akan berlomba. Kami masing-masing diberi lima lembar kertas HVS A4.
“Satu dua tiga mulai ...” kata seorang panitia lomba, yang kutahu bernama Mba Endah yang aktif di PC IPM Patikraja dan dulu adalah murid ayahku di MTs Muhammadiyah Patikraja.
Setelah itu semua mulai sibuk dengan tulisan masing-masing. Aku pun ikut sibuk dengan tulisanku juga. Kami semua diberi waktu satu jam. Dan, tak terasa sudah satu jam kami menulis. Aku dapat membuat empat lembar kertas. Lalu aku berikan kepada panitia lomba.
Sambil menunggu hasilnya, kami diberi penjelasan tentang teknik-teknik menulis selama satu jam oleh seorang wartawan harian lokal yang sengaja diundang oleh panitia. Setelah itu kami juga diberi piagam kenangan-kenangan sebagai peserta.
Kini waktunya pengumuman. Mas Yahya yang mewakili panitia telah ada di depan kami.
“Assalaamu’alaikum adik-adik” sapa Mas Yahya
”Ini apa adik-adik?” sambil memegang dan menunjukan sesuatu ditangannya.
“Amplop” jawab kami para peserta.
“Ya, amplop ini berisi hasil penilaian para yuri terhadap hasil karya kalian” kata Mas Yahya lagi.
”Dan...setelah para juri bersidang maka akan kami umumkan dan kepada yang kami sebutkan untuk maju ke depan. Adik-adikku para peserta lomba dan bapak-ibu pendamping kami umumkan bahwa juara ketiga adalah... Kenny Azzahra dari MI Muhammadiyah Sidabowa. Peserta dan penonton pun bertepuk tangan. Juara kedua adalah... Bella Safira dari SDN 1 Patikraja. Dan penonton pun kembali bertepuk tangan.
Dan penulis terbaik kita sebagai juara pertama adalah... Alifatul Wazni Bilqisty dari MI Muhammadiyah Kedungwuluh Lor...” lalu tepuk tangan pun kembali bergemuruh
 “Ifa, kamu menang sayang. Ayo maju ke panggung” kata bu Resti bangga.
“Iya Bu” aku maju ke panggung dan menerima piala dari PCM Patikraja dan uang Rp. 500.000,- dari BTM Dana Mentari dan aku berhak mengikuti pelatihan penulis se-kabupaten. Wow... inilah impianku selama ini..... dan akan kuwujudkan impianku selanjutnya.

                                                            -TAMAT-

Tidak ada komentar:

Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter