Kamis, 05 Maret 2015

ANAK DIDIK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

Oleh: Sismanan



Dalam pendidikan ada beberapa komponen yang mempengaruhi keberhasilan. Komponen tersebut adalah peserta didik atau siswa, guru atau tenaga pendidik dan lingkungan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan murid, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan dalam arti luas, baik lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan maka pandangan lingkungan terhadap peserta didik akan mempengaruhi terhadap proses pendidikan. Pandangan lingkungan itu sendiri dipengaruhi oleh pandangan hidup yang menjadi dasar berpikir dan bertindak. Dalam hal ini agama merupakan pandangan hidup yang berpengaruh besar terhadap pikiran dan perilaku. Bagaimana pandangan Islam terhadap peserta didik?
Menurut al-Ghazali bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagaimana tujuan penciptaan manusia yang termaktub dalam QS. Al-Dzariyat: 56. Tujuan pendidikan ini dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu: (1) Tujuan mempelajari ilmu pengetahuan semata-mata untuk ilmu pengetahuan itu sendiri sebagai wujud ibadah kepada Allah SWT; (2) Tujuan utama pendidikan islam adalah pembentukan akhlaq al-karimah; (3) Tujuan pendidikan islam adalah mengantarkan peserta didik mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat[1].

Pandangan tersebut juga sesuai dengan ayat yang pertama kali turun kepada nabi Muhammad saw. Adalah surat al-alaq ayat 1-5 yaitu:
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Menurut Abudin Nata Murid adalah orang yang menginginkan ilmu, dan menjadi salah satu sifat Allah yang menghendaki. Dalam pandangan Ilmu pendidikan Islam murid adalah orang yang menghendaki agar mendapatkan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepribadian yang baik uantuk bekal agar baghagia di dunia dan akhirat dengan jalan belajar bersungguh-sungguh[2].
Dalam bahasa arab term murid diungkapkan dengan kata-kata Tilmidz, Thalib, yang berarti mencari sesuatu dengan sungguh-sungguh. Merujuk pada al-Qur’an dapat di jumpai penggunaan kata al-Muta’alim untuk arti orang yang menuntut ilmu pengetahuan, dalam hal ini Allah berfirman dal QS.Al-Alaq: 4-5, yaitu:
Artinya: “Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Nabi Muhammad saw bersabda, yaitu: “Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaaan fitrah, ibu dan bapaknyalah yang menjadikan ia yahudi, nasrani dan majusi[3].

Lingkungan yang bersih dan beradab akan dapat membentuk kepribadian peserta didik yang dapat baik. Begitu pula sebaiknya walaupun pada awalnya peserta didik memiliki kepribadian yang baik, namun bila ia hidup dalam lingkungan yang tidak baik maka ia dapat mengalami penyimpangan dan perubahan kepribadian sesuai dengan watak lingkungannya.




[2] Drs. H. Ahmad Izzzan, M.Ag dan Saehudin, S.Th.I. Tafsir Pendidikan Studi ayat-Ayat Berdimensi Pendidikan. Pustaka Aufa Media. Banten 2012. Hal. 89
[3] Hadits diriwayatkan oleh Al-Imam Malik t dalam Al-Muwaththa` (no. 507); Al-Imam Ahmad t dalam Musnad-nya (no. 8739); Al-Imam Al-Bukhari t dalam Kitabul Jana`iz (no. 1358, 1359, 1385), Kitabut Tafsir (no. 4775), Kitabul Qadar (no. 6599); Al-Imam Muslim t dalam Kitabul Qadar (no. 2658).

Tidak ada komentar:

Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter