Kamis, 08 September 2011

BUAH ROMADHON

Apakah kita telah mendapatkan hasil puasa di bulan romadhon? ibarat sebuah perlombaan maka ini merupakan babak penentuan atau babak final dan yang bisa memasuki babak final ini merupakan peserta pilihan yang telah menyisihkan peserta lain. Coba kita lihat dimasjid dan mushola kita; apakah jamaahnya masih sebanyak pada awal romadhon? Siapa saja yang telah tersisih? Semoga kita bukan termasuk peserta yang telah tersisih atau tereliminasi. Semoga kita termasuk peserta pilihan yang masih semangat berfastabiqul khoirot untuk meraih kemenangan. Kemenangan bagi orang yang berpuasa adalah mereka yang dapat meraih nilai ketaqwaan. Maka dalam Al-Qur’an surat An-Naba ayat 31 orang yang bertaqwa disebut sebagai orang yang mendapat kemenangan.

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan

Sedang dalam surat al-Baqoroh ayat 5 dinyatakan bahwa orang yang bertaqwa adalah orang yang beruntung:

"Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung"

Mereka yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah orang yang bertaqwa yang telah dijelaskan dalam ayat sebelumnya. Maka marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan predikat kemenangan dalam menjalankan ibadah selama bulan romadhon. Mari jangan kita sia-siakan akhir romadhon yang masih tersisa untuk beramal shaleh sebanyak-banyaknya. Karena merupakan babak final maka tentunya tantangan dan lawan juga semakin berat namun jangan biarkan diri kita dikalahkan oleh musuh kita terutama musuh yang ada dalam diri kita yakni kemalasan dan nafsu yang ditunggangi musuh bebuyutan kita; syetan.

Seperti ulat yang bermetamorfosis dan harus melewati fase kepompong, dimana fase kepompong adalah fase perjuangan menahan nafsu dan diakhir masa kepompong adalah fase yang paling berat dan menentukan apakah sang ulat dapat berubah menjadi kupu-kupu yang sempurna atau tidak. Disini sang ulat yang telah mengalami perubahan bentuk terutama ia telah memiliki modal untuk terbang yaitu sayap harus berjuang dengan susah payah sedikit demi sedikit melewati lubang kecil sehingga dapat keluar dari dalam kepompong lalu menjadi kupu-kupu. Seandainya karena merasa kasihan terhadapnya lalu kita membukakan lubang yang besar maka ia memang akan keluar dengan mudah. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil serta sayap-sayap mengkerut dan ia tidak akan menjadi kupu-kupu yang sempurna, ia hanya akan menghabiskan sisa hidupnya dengan merangkak disekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang dan jika kupu-kupu tak bisa terbang maka ia tidak dapat menjadi kupu-kupu yang sempurna dan tak akan dapat menghindar dari musuhnya.

Kadang banyak manusia yang tidak mengerti kehendak Tuhan, ternyata kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut. Setelahnya ia akan menjadi makhluk indah, padahal sebelumnya menjijikan, ia akan berubah menjadi makhluk yang sangat disukai oleh orang padahal sebelumnya dibenci dan ia akan banyak memberi kemanfaatan lingkungannya padahal sebelumnya adalah makhluk yang merugikan lingkungan.

Perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Alloh membiarkan kita hidup tanpa hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita mintakan. Kita mungkin tidak akan pernah dapat "Terbang" dan menjadi pemenang. Maka mari kita mempersiapkan diri dan juga generasi kita untuk menghadapi perjuangan hidup, janganlah karena rasa sayang kita pada anak-anak kita lalu kita memanjakan mereka sehingga generasi kita menjadi generasi yang lemah mental yang tak memiliki semangat menghadapi ujian kehidupan.

Romadhon adalah jalan bagi Alloh untuk melatih kita agar memiliki iman yang kuat, menjadi hamba yang taat, menjadi manusia yang peduli dan empati terhadap penderitaan orang lain, menjadi sosok yang selalu menebar pesona dengan senyum kegembiraan, tiada tampak padanya rasa takut dan sedih karena mengingat berita dan janji Alloh kepada orang yang bertaqwa berupa kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebagaimana tergambar dalam Al-Qur’an Surat Yunus ayat 62-64:
Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.

Tidak ada alasan bagi orang yang bertaqwa untuk takut, kwatir dan bersedih karena ia telah dijamin dengan berbagai keuntungan di dunia ataupun akhirat. Maka mari kita menjadi pribadi yang optimis menghadapi masa depan, menjadi pribadi yang senantiasa menampakan kemurahan senyum, menjadi pribadi yang selalu dapat memberikan kemanfaatan bagi lingkungan kita.

Tidak ada komentar:

Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter