Jumat, 28 Oktober 2011

Amalan di Bulan Dzulhijah

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah” (Q.S. Al-Kautsar:1-2)
Tak akan lama lagi kita akan memasuki bulan terakhir dalam kelender Islam yaitu bulan Dzulhijah. Ada beberapa amalan yang dituntunkan Islam pada bulan ini yakni:

1. Puasa Hari Arofah
Ketika para hujjaj sedang berwukuf di Arafah, maka hukumnya sunnah muakkadah dengan hadits hasan dan hadits shohih yang cukup kuat di bawah ini, kecuali yang sedang haji, tidak boleh berpuasa.
"Dari Abu Qatadah ra. bahwasanya Nabi SAW bersabda : Puasa pada hari Arafah saya berharap kepada Allah SWT untuk dapat menghapuskan dosa-dosa kecil satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya." HR. Tirmidzi.
Hadits riwayat lain yang derajatnya shohih adalah :
"(Puasa) tiga hari setiap bulan dan Ramadhan ke Ramadhan, sama dengan puasa sepanjang masa, puasa Arafah saya berharap kepada Allah SWT untuk dapat menghapuskan dosa-dosa kecil satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya, puasa pada hari Asyura (10 muharram) saya berharap kepada Allah SWT agar menghapus dosa satu tahun sebelumnya". HR. Muslim.

2. Bertakbir pada hari Arafah, Idul Adha dan hari Tasyriq.
Disunnahkan pula untuk melakukan takbir pada hari-hari tersebut berdasarkan firman Allah SWT Q.S : Al-Baqarah : 203
"Dan berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya".
Maksud dzikir di sini adalah membaca Takbir, Tasbih, Tahmid dan sebagainya. Beberapa hari yang berbilang ialah tiga hari setelah hari raya hajji atau biasa disebut hari tasyriq.
Menurut Sayyid Sabiq, penjelasan dari ayat tersebut dari para sahabat adalah sejak subuh hari Arafah, sampai dengan sore hari (ba'da ashar) hari tasyriq yang terakhir. Hal ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Mas'ud.
Jadi pada intinya perintah bertakbir disepakati dengan dalil yang jelas. Masalah pembatasan waktu memang hanya ditemukan penjelasan dari para sahabat dan mengikuti jejak sahabat adalah perintah Rasulullah SAW.

3. Sholat Idul Adha
Beberapa tuntunan yang perlu diketahui dalam menjalankan sholat Idul Adha, yaitu :
•Mandi dan menggunakan wewangian sebelum berangkat.
•Tidak makan pagi/sarapan sebelum sholat Idul Adha, tetapi pada sholat Idul Fitri dianjurkan sarapan terlebih dahulu.
•Dianjurkan berangkat dengan berjalan kaki (tidak wajib) untuk menunjukan syiar atau semarak hari raya umat Islam.
•Ada takbir 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali takbir pada rakaat kedua.
•Setelah sholat ada khutbah yang perlu disimak.
•Pulang melalui jalan yang berbeda ketika berangkat.
•Dalam sholat Ied, wanita yang sedang haid dianjurkan untuk tetap meramaikan dengan cara hadir ditempat sholat tanpa mengikuti sholatnya.

4. Berkurban

Berkurban dilaksanakan pada tanggal 10-13 dzulhijah. Menyembelih binatang kurban bagi orang yang mampu merupakan salah satu bukti kataatan kita kepada-Nya. Dalam Q.S Al-Hajj ayat : 34 dan 37 dinyatakan:
”Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan , supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh”,
”Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kpd orang-orang yang berbuat baik ”
Dari Abu Hurairoh R.A, ia berkata, Rosululloh SAW bersabda: ”Barangsiapa memiliki kelapangan (kemampuan) kemudian tidak berkurban, maka janganlah dia mendekati tempat sholat ied kami.”. (H.R Ahmad, Ibnu Majah, Ad-Daruqutni, Al-Hakim).
Pentingnya ibadah kurban adalah:
Sebagai ibadah sosial diantara sekian ibadah yang paling dicintai oleh Allah SWT pada hari raya Idul Adha.
Menduduki peringkat ke dua setelah perintah sholat. Lihat Q.S. : Al-Kautsar
Sebagai sarana pembinaan hubungan sosial
Memperlancar roda ekonomi
Meningkatkan kesejahteraan peternak
Meningkatkan tingkat kesehatan umat Islam dengan kecukupan gizi
Napak tilas perjuangan Nabi Ibrahim a.s.
Menghilangkan sifat cinta dunia

5. Berhaji
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima yang memerlukan bekal dan persiapan, namun bagi orang yang beriman pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menjalankan perintah Alloh ini.
Dalam al-Quran surat Al-Hajj ayat 27:
“dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus[984] yang datang dari segenap penjuru yang jauh”
Mengingat hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi yang menyatakan bahwa:
”Barangsiapa yang memiliki perbekalan dan kendaraan yang dapat mengantarkannya ke Baitulloh al-Haram, tapi dia tidak pergi melaksanakan ibadah haji, maka biarlah dia mati sebagai Yahudi atau Nasrani”.

Tidak ada komentar:

Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter