Selasa, 11 Oktober 2011

Perumpamaan Kehidupan Dunia

Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kita kepada (agama) ini. dan kita sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kita petunjuk. Sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Alloh, membawa kebenaran." dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." (Al-A’rof:43)

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.

Ayat al-qur’an surat Lukman ayat 33 mengingatkan kepada manusia agar tidak terlena dengan kehidupan dunia dan jangan mau ditipu oleh raja penipu yaitu syetan terutama dalam ketaatan kepada Alloh dimana syetan akan membisikan kedalam hati kita dan berusaha agar kita tidak taat kepada perintah Alloh. Mari kita istiqomah dalam ketaqwaan kepada Alloh,
Wala tattabi’I khutuwatisyaiton jangan mau menuruti langkah2 syetan Innahu lakum ‘aduwwummubin sesungguhnya dia musuh yang nyata bagi kita.
Hal yang dibisikan syetan kepada kita adalah supaya kita, menumpuk-menumpuk harta, menuruti hawa nafsu dan mengejar kenikmatan dunia serta meragukan adanya hari akhirat. Inilah yang dihembuskan syetan bersama oleh paham materialis dan sekuleris.
Padahal bagi orang yang beriman, kabar akan adanya hari kiamat, janji Alloh tentang adanya balasan surga bagi orang yang bertaqwa dan adanya adzab yang pedih di neraka bagi orang yang ingkar adalah hal yang haq yang diyakini bakal terjadi namun bagi orang yang tidak memiliki keimanan alias kafir maka hidup didunia adalah tujuan akhir kebahagiaan semu yang mereka cari sehingga pada hari akhirat baru mereka akan tersadar ketika diseret ke neraka. Hal tersebut sebagaimana terekam dalam al-Qur’an Surat Al-Qoshosh ayat 60-61:

dan apa saja yang diberikan kepada kamu, Maka itu adalah ke- nikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya? Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi; kemudian dia pada hari kiamat Termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?

Dalam tafsir Depag apa saja yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah hal-hal telah Alloh berikan kepada kita di dunia seperti anak, harta, kedudukan, pangkat dan sebagainya. Dan terhadap semua itu kita harus menyadari bersama semua adalah kenikmatan hidup di dunia yang fana atau akan rusak dan hilang, dan sesungguhnya ada sesuatu yang telah dijanjikan Alloh yang lebih baik dan kekal abadi yaitu kenikmatan kampung akhirat. Namun manusia banyak yang tidak memahaminya; dan pada akhirnya, ada yang bisa mendapatkan surga, yang telah dijanjikan-Nya; dan ada yang hanya memperoleh kenikmatan dunia semata; namun diakhirat termasuk yang dimasukan ke neraka; tempat penuh derita; sepanjang masa; menemani musuh yang nyata; syetan durjana; yang disana syetan tidak akan bisa berbuat apa-apa; untuk menolong mereka. Inilah kecelakaan yang kita berlindung daripadanya.

Kecelakaan? Ya hal tersebut sesuai apa yang dinyatakan Alloh dalam surat Ibrahim ayat 1 dan 2:
"dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih, (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh".

Ini bahkan merupakan kecelakaan besar karena menimpa kita diakhirat. Semoga kita bukan termasuk golongan mereka yang terperdaya dunia dan celaka di akhirat, sebagaimana diingatkan dalam firman-Nya

Hai manusia, Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (Q.S Fathir: 5)

Maka mari kita pahami hakikat dunia sebagaimana dilukiskan oleh Sang Pemilik Dunia dan Penguasa Akhirat. Perumpaan kehidupan dunia dalam beberapa ayat-Nya adalah sebagai berikut:

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya[gunung dan lembah yang menghijau dengan tanaman], dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya[akan memetik hasilnya], tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.(Yunus:24)

Senada dengan ayat diatas dalam surat Al-Kahfi: 45 dinyatakan:
dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia bagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, Maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dan juga dalam surat Al-Hadid: 20;
ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

Maukah kita termasuk orang yang tertipu dengan kehidupan dunia dan tidak mau memilih kehidupan yang lebih baik di akhirat sebagai tujuan?

dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (Al-An’am:32)

”Sungguh hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada dunia” [Adh Dhuhaa:4]

tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi, sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal [Al A’laa:16-17]
Kehidupan dunia dikatakan hanya permainan dan sendau gurau dolanan lan guyonan karena waktunya sebentar dan terbatas namun pelakunya banyak yang dilenakan dan pada akhirnya hanya menghabiskan waktu sampai tanpa terasa hari telah senja dan permainan harus diakhiri.

Cobalah anda yang umurnya telah diatas 60, meski itu telah ada dalam usia diatas rata-rata umur manusia toh anda masih ingat saat masih gagah-gagahnya, saat jadi pemuda remaja bahkan masa kanak-kanak, masih banyak angan-angan kita, keinginan dan harapan kita tapi jelas tak lama lagi mungkin setahun lagi, mungkin sebulan lagi, mungkin seminggu lagi atau bahkan mungkin tinggal hitungan jam maut pasti akan menjemput dan permainan kita di dunia harus kita akhiri. Rosululloh sendiri pernah membuat garis lurus secara vertical lalu membuat garis horizontal yang memotong garis vertical tersebut lalu beliau menjelaskan bahwa garis lurus secara vertical itulah gambaran keinginan dan harapan kita didunia sedang garis horizontal yang memotongnya adalah batas kematian kita jadi antara keinginan kita begitu banyak dibanding dengan waktu yang disediakan Alloh.

Ada orang yang menggambarkan kehidupan kita di dunia dan kehidupan di akhirat bagaikan orang yang baru terlelap tidur lalu bermimpi pergi ketempat liburan yang sangat menarik dan disana juga bertemu dengan orang-orang yang dikenalnya dan ingin menikmati berbagai hiburan dan permainan yang ada disana namun saat itulah ia dibangunkan dan menghadapi kenyataan hidup yang sebenarnya. Kehidupan sebenarnya adalah di akhirat sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 64:

dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

Maka ketika di akhirat nanti manusia ditanya berapa lama dulu kamu hidup didunia mereka hanya merasa hidup didunia seperti sehari bahkan beberapa jam saja sebagaimana terlukis dalam al-Qur’an surat Al-Mukminuun: 112-114:
Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?". mereka menjawab: "Kami tinggal (di dunia) sehari atau setengah hari, Maka Tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung." Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui"

Kita juga sering mendengar ungkapan “ urip iku mung mampir ngombe “, hidup hanya sekedar singgah untuk mencari bekal dalam sebuah perjalanan panjang menuju tujuan yang sebenarnya. Saya tidak mengajak anda untuk meninggalkan kehidupan dunia, mengasingkan diri, tapa semedi, lalu dzikir, puasa dan sholat saja, karena yang demikian bukan kehidupan yang dikehendaki Islam. Tujuan akhir kita adalah kebahagiaan di akhirat tapi tidak melupakan kehidupan di dunia karena kebahagiaan di negeri akhirat diperoleh dari amalan ketika hidup di dunia. Maka siapa yang orientasi hidupnya adalah akhirat maka dunia tidak akan terabaikan, tapi siapa yang hidupnya hanya untuk dunia maka kebahagiaan dunia belum tentu ia peroleh karena kehidupan dunia bak fatamorgana yang ketika dikejar maka bisa hilang dan tidak memuaskan hati sedangkan di akhirat termasuk orang yang merugi karena tidak membawa amal sholeh yang bernilai di akhirat. Dalam Islam juga amalan sholeh tidak sebatas ritual ibadah saja melainkan segala aktifitas hati, lisan dan perbuatan yang sesuai dengan ketentuan Alloh dan dilakukan untuk mengharapkan ridlo-Nya.

Kita sholat karena diperintahkan oleh Alloh dan untuk mengharapkan pahala-Nya, kita bekerja atau belajar karena Alloh memerintahkan-Nya dan karena mengharapkan keridloan-Nya, kita berdzikir dan berfikir, kita berbicara, kita bergaul di masyarakat, kita bergaul dengan istri, kita mendidik anak-anak kita, kita makan, kita tidur, dll semua karena mengharap ridlo Alloh dan harus sesuai dengan aturan-aturan-Nya.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Alhasyr:18)

Banyak orang yang tahu bahwa ia akan mati namun banyak orang yang tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya karena terlena dengan kehidupan dunia. Semoga kita bukan termasuk yang demikian, maka marilah kita senantiasa mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan memperbanyak amal sholeh dengan menjadikan setiap aktifitas yang kita lakukan memiliki nilai untuk kehidupan kita di akhirat. Semuanya bersyarat; dilakukan karena Alloh dan sesuai dengan ketentuan-Nya.
Rosululloh mengingatkan kita tentang suatu penyakit yang akan membuat umat umat menjadi lemah yaitu penyakit wahn yaitu penyakit cinta dunia dan takut mati. Moga kita tidak termasuk orang yang memiliki penyakit ini.

Mari kita berdoa semoga kita diberi kekuatan dan petunjuk untuk senantiasa istiqomah dalam amal sholeh kita sampai akhir hidup kita dan mendapatkan khusnul khotimah serta dapat memperoleh kebahagian yang sebenarnya di negeri akhirat dalam naungan surga yang telah dijanjikan-Nya.

Tidak ada komentar:

Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter