Kamis, 02 Juli 2009

Memoriku di ROHIS SMA 2 Purwokerto


Rohani Islam adalah lembaga dibawah OSIS yang merupakan wadah untuk mengurus kegiatan keagamaan bagi siswa yang beragama Islam untuk berlatih berdakwah dan mengembangkan diri sebagai generasi muda Islam.
Sejak awal masuk SMA, saya sudah ingin berubah. Pada waktu di SMP karena pengaruh pergaulan, saya masih sering melakukan perbuatan yang sebenarnya kurang baik, seperti merokok, minum-minuman keras, berkelahi dan kegiatan hura-hura lainnya. Namun ketika SMP kelas 3 bapak saya meninggal sehingga membuat kesadaran untuk jadi anak yang lebih baik. Untuk menunjang kearah itu, meskipun diajak untuk sekolah di STM oleh teman-teman satu gank tapi karena saya melihat bahwa STM banyak teman laki-laki yang akan lebih banyak membawa saya kepada kehidupan yang hura-hura, maka saya berganti memilih SMAN 2 Purwokerto, pada waktu itu saya memandang bahwa SMA 2 Purwokerto bisa membawaku kearah yang lebih baik dari sisi keilmuandan sikap kedisiplinan.
Alhamdulillah saya ketemu dengan kakak-kakak dan teman-teman yang bisa saling nasehat kepada kebaikan disaat aku tidak lagi punya seorang ayah. Kakak kelas yang telah membawa perubahan antara lain Mas Urip Widiantoro asal Sirampog Brebes yang sekarang kerja di Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat, Mas Agni Purnomo asal Deyuhluhur Cilacap, Mas Handoyo asal Karangklesem (Pegawai Statistik Lumbir), Ahmad Mukhlis asal Purwokerto Wetan yang sekarang jadi ustadz di Malasyia, Sugiyono yang sekarang pengusaha es di Purwokerto, Kukuh Setiyadi asal Wlahar Wangon yang sekarang guru di MAN Kroya Cilacap, Martono, Heru, Asep Sontani, Puji Yuniatun.
Teman-teman seperjuangan di Rohis yang masih ada kontak hingga sekarang adalah Rahman Fauzi asal Purwodadi Tambak yang sekarang meneruskan usaha orang tuanya sebagai pedagang emas di Tambak dan sekitar Pantai Ayah, Agus Heri asal Adisara Jatilawang yang jadi konsultan perminyakan di Uni Emirat Arab, Alwi asal Margasana di Jakarta, Sumartono asal Lebeng Kesugihan yang sekarang mengajar di SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto, Rusdiyanto, Hadi Prayitno asal Notog yang sekarang tinggal disebelah timur Depo Pelita Sokaraja, Sri Budi Susilowati asal Mandirancan Kebasen, Edhien asal Jatiwinangun yang sekarang di Cilacap.
Setelah menjalani pembinan di semester satu dengan ketuanya Agni Purnomo pada semester kedua pada saat ketuanya Ahmad Mukhlis saya masuk sebagai koordinator ibadah sholat dluhur yang memang diselenggarakan bergiliran tiap hari kelas yang berbeda. Setahun kemudian saya menjadi Ketua I sedang Ketua Umumnya Rahman Fauzi. Kami telah bersama-sama memberi warna tersendiri yang mempercantik kehidupan pelajar di SMAN 2 Purwokerto khususnya dan pelajar Islam di Purwokerto pada umumnya karena kami juga biasa koordinasi kegiatan dengan Rohis disekolah lain terutama tetangga kami SMA 1 Purwokerto.
Kegiatan yang kami selenggarakan antara lain : bimbingan baca tulis al-quran bagi teman-teman dan adik kelas yang belum bisa baca al-quran, pendampingan kepada adik kelas, peringatan hari besar islam, mengordinir ibadah sholat dluhur, sholat idul adha, amaliah romadlon, pengumpulan dan penyaluran zakat fitrah dan daging kurban (yang di Kota biasa pada rebutan), pembuatan mading, perpustakaan masjid, dan pendistribusian bulletin.
Kepengurusan kami dengan dibimbing oleh Ibu Munjiyah Mughofir dan Bapak Khoerul Fuadi (alm). Mushola At-Tahrim yang ada disekolah kami pernah mendapat juara dalam penilaian administrasi masjid. Kami juga memfasilitasi teman-teman kami yang mau memakai busana muslimah disekolah namun ada tidak bisa membeli dan kami juga menyediakan baju dan celana olahraga bagi siswi yang telah memakai busana muslimah karena sekolah tidak menyediakan seragam olahraga dengan lengan panjang dan celana olahraga yang panjang. Bahkan bukan cuma siswa perempuan saja yang pesan celana olahraga yang panjang, melalui perjuangan akhirnya siswa perempuan yang tidak berbusana muslimah dan siswa laki-laki yang mau menggunakan baju olahraga yang menutup aurat juga diperbolehkan oleh guru olahraga.
Permasalahan yang muncul juga dengan guru olahraga adalah masalah olahraga renang. Karena guru menuntut agar semua siswa mengikuti kegiatan renang, sementara anak-anak yang telah dibina di Rohis tidak mau membuka dan menonton aurat pada waktu berenang. Oleh karena kami tetap tidak mau kalau harus bercampur antara laki-laki dan perempuan pada saat renang akhirnya kami (anak-anak rohis ikhwan dan akhwat) tidak pernah mengikutinya sehingga nilai olahraga kami kecil (nilai 6). Setelah itu agar nilai kami tidak terus kecil, kami menghubungi guru lagi dan akhirnya agar diberi tugas lain. Sebagai ganti ketidakikutan kami dalam renang kami supanya beli peralatan olahraga.
Untuk teman-temanku di Rohis, semoga tetap istiqomah dijalan dakwah dimanapun antum berada.

3 komentar:

Rohis SMA NEGERI mengatakan...

Anta mantan pengurus rohis ya... ni rohissmadha 09/10... silahkan kunjungi blog kami http://rohissmadha.blogspot.com/
Jangan lupa komentar dan follow yah...

Anonim mengatakan...

wah,, subhnallah senang sekali ya punya sahabat yang sholeh dan sholehah. saya juga anak rohis smadha lo.. slam kenal

SISMANAN mengatakan...

Semoga kita istiqomah di jalan dakwah!

Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter