I have a
dream
A song
to sing
To help
me cope
With
anything
If you see the
wonder
Of a fairy tale
You can take the
future
Even if you fail
I
believe in angels
Something
good in everything I see
I
believe in angels
When I
know the time is right for me
I’ll
cross the stream – I have a dream
Lagu itu mengalun indah dari mulut seorang
gadis kecil. Luna namanya. Dia adalah anak dari seorang tukang becak. Ibunya
hanya ibu rumah tangga. Malang benar nasibnya, karena orang tuanya tidak punya
uang, akhirnya ia pun berhenti bersekolah. Mungkin, bila ia masih bersekolah
sekarang ia sudah kelas tiga SD.
Ia memiliki sebuah mimpi yang sangat
sederhana, memberikan ibu mukena. Itu mimpinya. Ibunya memang tak memiliki
mukena. Bila shalat, ibunya hanya memakai sarung dan kerudung. Sementara Luna?
Dia memakai mukena ibunya yang memang sudah sangat kecil.
---OoO---
Siang ini, terlihat seorang gadis cilik yang
berpenampilan lusuh dengan badan yang kotor. Gadis ini sedang memunguti sampah
bersama ibunya. Dia adalah Luna Safitri. Sudah dari pagi sampai siang ini,
mereka masih berada di pinggir jalan sembari terus memunguti sampah yang ada di
sekeliling mereka.
‘Uhuk-uhuk...’
terdengar suara batuk dari mulut ibu Luna.
“Hah, badan ibu
panas sekali Ya Allah...” lanjutnya.
“Ibu nggak papa
sayang”
“Ibu, lebih baik
sekarang Ibu pulang dulu Bu” saran Luna.
“Terus, nanti
siapa yang akan memunguti sampah ini Nak?” tanya ibu.
“Biar Luna saja
Bu”
“Tapi sayang...”
“Nggak papa kok
Bu”
“Ya sudah, kalau
begitu ibu pulang dulu ya Nak” kata ibu lalu meninggalkan Luna yang masih
menatap ibunya iba.
“Sekarang, aku
harus mencari sampah yang banyak, supaya bisa membelikan ibu obat dan mukena”
seru Luna bersemangat. Lalu Luna pun mulai kembali mencari sampah.
‘Allahu Akbar
Allahu Akbar...’
Terdengar suara
adzan dari Masjid Al-Hikmah. Luna pun menghentikan pekerjaannya lalu berjalan
menuju masjid, mengambil air wudhu kemudian menunaikan shalat dhuhur. Setelah
shalat, Luna pun berdoa kepada Allah SWT.
“Ya Allah...
Tolong Ya Allah... Sembuhkanlah ibuku Ya Allah... Agar ibu bisa kembali sehat
seperti semula dan bisa kembali bekerja”
“Ya Allah...
Limpahkanlah rejeki kepada keluarga kami. Semoga hari ini bapak pulang membawa
uang dan makanan untuk makan ibu. Semoga aku juga dapat membelikan ibu obat dan
juga mukena, agar ibu bisa shalat dengan mukena. Tidak dengan sarung dan
kerudung. Amin...”
Setelah berdoa,
Luna pun keluar masjid. Saat ia akan pergi meninggalkan masjid, tiba-tiba ia
melihat ada seorang laki-laki yang akan mencopet seorang ibu. Lalu dia pun
segera memukul laki-laki itu dengan sapu yang ia ambil dari masjid.
‘Pluk! Pluk!
Pluk!’
“Aww...”
‘Degh!’
Setelah Luna
memukul lelaki itu, ternyata lelaki itu malah menendangnya dan segera kabur.
Luna pun tersungkur jatuh. Lututnya berdarah. Orang-orang pun mengelilinginya.
Ibu-ibu tadi pun segera menolong Luna.
Setelah
orang-orang pergi, ibu itu pun berkata “Terimakasih ya nak, mungkin kalau tidak
ada kamu tadi ibu sudah kecopetan dan tidak bisa pulang ke rumah”
“Iya Bu...
Sama-sama” jawab Luna.
“Ini, ada
sedikit uang untukmu, karena tadi kamu sudah menolong ibu” ucap ibu itu seraya
memberikan selembar uang Rp. 50.000,00 kepada Luna.
“Tidak usah
Bu... ” kata Luna menolak.
“Sudah, terima saja,
rejeki itu tidak boleh ditolak” paksa ibu itu.
“Te... te...
terimakasih Bu...” jawab Luna sembari menerima uang yang ibu itu sodorkan.
“Oh ya, ada satu
lagi. Ini, untukmu” kata ibu itu sambil memberika sebuah plastik kecil berwarna
putih.
“Apa ini Bu?”
tanya Luna.
“Itu mukena
untuk ibumu”
“Dari mana ibu
tahu saya ingin memberikan mukena untuk ibu saya?”
“Tadi, ibu tidak
sengaja mendengar doamu”
“Jadi, ini
beneran untuk saya?”
“Iya. Tapi
dengan satu syarat!” seru ibu itu.
“Sya-syarat???”
“Iya. Kamu harus
segera pulang. Gunakan uang itu untuk membeli obat untuk ibumu, dan berikan
mukena itu agar ibumu bisa shalat dengan mukena”
“Baik Bu,
Terimakasih” Luna pun segera berlari menuju rumahnya, sebelum ke rumah ia
terlebih dahulu mampir ke warung untuk membeli obat.
Sesampainya di
rumah ia pun segera berlari dan memeluk ibunya yang sedang duduk di tempat
tidur
“Ibu... hiks
hiks”
“Luna? Ada apa
sayang? Kamu kenapa?” tanya ibu panik.
“Ini, untuk
ibu...” kata Luna lalu memberikan mukena tadi kepada ibunya.
“Mukena? Mukena
siapa ini Luna???”
“Ini mukena
milik ibu-ibu yang tadi Luna tolong. Ibu itu memberikan mukena ini kepada ibu”
jelas Luna.
“Apa??? Ya
Allah... Terimakasih Ya Allah...”
---OoO---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar