Hai,
namaku Nazwa Amalila Putri. Orang-orang disekitarku memanggilku Nazwa. Tetapi,
kalau kalian mau memanggilku Ama atau Lila, boleh saja. Itu tidak masalah. No Problem. Aku duduk di kelas V
Indonesia International School-Elemantary School Jakarta. Rumahku ada di Jl.
Anggrek Utama Blok B No. 17 Perumahan Bunga Hijau.
Aku
memiliki seorang kakak laki-laki yang menurutku sangaaat nakal. Selain nakal,
dia juga bawel. Namanya Zain Elvarsya. Namanya aneh bukan? Jangan heran, dia
memang lahir di luar negeri, tepatnya di kota Sidney, Australia. Saat masih ada
di Sidney ia biasa dipanggil Zain. Tetapi saat pulang ke Indonesia, dia lebih
sering dipanggil Arsya. Sebenarnya, aku sedikit iri dengan kakakku ini, karena
dia lahir di luar negeri dan aku hanya lahir di Jakarta. Ada lagi yang
membuatku iri, Kak Arsya itu mukanya agak kelihatan bule-bule gitu... Tapi aku?
Seperti orang Indonesia pada umumnya. Tapi, tak apalah. Karena perbedaanlah
yang membuat kita menjadi sempurna.
Sekarang,
aku akan memperkenalkan kedua orangtuaku. Ayahku bernama Hendri Saputra. Beliau
adalah seorang arsitek yang sangaaat pintar menggambar. Kata ayah, dulu sewaktu
kecil ayah sangat suka menggambar. Setiap buku-buku yang ayah miliki selalu
penuh dengan gambar ayah. Bahkan ayah pernah dihukum oleh gurunya karena
bukunya selalu tidak rapi karena gambar itu. Akhirnya kakek pun membelikan ayah
sepuluh buku gambar. Dan buku itu habis dalam waktu lima hari. Waaaw...
Ibuku?
Beliau adalah seorang chef terkenal. Ibu sudah memiliki dua restoran yang cukup
besar di Jakarta Selatan dan Bogor. Restoran milik ibu bernama Yummy’S
Restauran. Restoran itu sangaaat besar dan megah. Tentu saja, karena arsiteknya
adalah ayahku. Sama seperti ibu, aku juga jago memasak. Nama ibuku adalah
Andini Soesanty. Tetapi aku lebih sering memanggil ibu dengan sebutan mama.
---OoO---
Hari
ini aku berangkat bersama Kak Arsya. Kak Arsya memang sudah memiliki sebuah
sepeda motor. Karena dia memang sudah berumur 17 tahun. Jadi, ayah
memperbolehkan Kak Arsya membawa motor sendiri.
“Hai
teman-teman” sapaku pada Celline, Eunji, Rafa dan Vero.
“Hai”
jawab sahabat-sahabatku ini.
Yap!
Mereka adalah sahabat-sahabatku. Now,
aku akan memberitahu kepada kalian tentang sahabat-sahabatku ini. Mulai dari
siapa dulu nih. Celline, Eunji, Rafa atau Vero? Bagaimana kalau kita mulai dari
Vero?
Vero,
nama lengkapnya adalah Nicholas Vero Nata El. Sudah tertebak bukan, dia
beragama apa? Ya, agama Vero adalah kristen, sama seperti Celline. Orangtua
Vero memiliki sebuah mall ternama. Nama mall milik keluarga Vero adalah
ElStory. Vero memiliki dua orang kakak bernama Reno dan Jinny.
Aditya
Rafael Saputra. Biasa dipanggil Rafa. Rafa memiliki seorang adik bernama
Syahla. Ayahnya adalah seorang menteri. Dan ibunya hanyalah seorang ibu rumah
tangga. Rafa adalah anak yang santun dan pintar.
Angeline
Eunji Kim. Jangan aneh dengan namanya. Dia memang orang Inggris. Dan dia juga
keturunan Korea. Dia adalah anak yang sangaaat cantik. Kulitnya putih bersih,
rambutnya pirang merah, bola matanya berwarna biru. Pokoknya, dia itu very-very-very beautifull. Meskipun
orang Inggris, dia itu beragama islam lho... Meskipun sudah empat tahun di
Indonesia, logat berbicara Eunji masih kebule-bulean. Dia juga biasanya masih
menggunakan bahasa Inggris.
Celline
Aurelya Wijaya. Dia berasal dari keluarga Wijaya. Keluarga yang terkenal
memiliki banyak perusahaan besar di Indonesia maupun di luar negeri. Diantara
sahabat-sahabatku, Celline adalah anak terkaya, bahkan di sekolah. Celline juga
cantik, kulitnya putih, rambut hitam tipis, dan bola mata berwarna cokelat.
Setelah
aku memperkenalkan sahabat-sahabatku, sekarang kita back to story...
“Apa
kabar?”
“Baik”
jawab Celline, Vero dan Rafa.
“Very good” jawab Eunji bersemangat.
“Libauran
nanti mau liburan ke mana?” tanyaku lalu duduk di tempat dudukku yang berada di
samping Eunji.
“Ya
ampun Nazwa... Liburankan masih satu bulan lagi” kata Celline.
“Hehehe...”
tawaku menunjukan gigiku.
“Kalau
aku mau liburan ke Korea. Mengunjungi my
grandma” jawab Eunji dengan logatnya.
“Aku
mau ikut papa dan mama ke Surabaya. Katanya sih, papa dan mama akan membuat
mall lagi disana” jawab Vero.
“Kalau
aku mau ke Singapura. Liburan bersama mama dan papa” jawab Celline.
“Aku
mau ke Bandung. Kakakku akan segera wisuda dan kami sekeluarga akan menghadiri
acara itu” jawab Rafa.
“Oh...
Asyik ya kalian, bisa berlibur. Sementara aku? Paling cuma mengelilingi monas”
keluhku.
“Memangnya
kenapa?” tanya Vero.
“Orangtuaku
sibuk” jawabku malas.
“Oh...
Ya sudah tak apa-apa. Mengelilingi monas kan juga mengasyikan” kata Rafa.
“Yes,
that’s right! Kamu jangan sedih ya, don’t cry” kata Eunji.
‘Tet
tet tet’ suara bell pun berbunyi. Kami pun segera membenarkan posisi duduk
kami. Rafa juga kembali ketempat duduknya. Rafa memang tidak duduk bersama
salah satu dari kami. Rafa duduk dengan Aga. Meja mereka berada agak jauh dari
meja kami berempat. Aku dan Eunji duduk di belakang tempat duduk Celline dan
Vero.
Setelah
semua duduk dengan rapi. Tak lama, ms. Nelly pun masuk kelas. Di Indonesia
International School, kami memang memanggil guru-guru dengan sebutan ms. mrs.
ataupun mr. Kami pun belajar pelajaran
Matematika. Hari ini ada pelajaran Matematika, B. Inggris, Agama, IPS, Music
dan yang terakhir SBK.
---OoO---
Saat
pelajaran SBK...
“Good afternoon ms.”
“How are you
today?”
“Fine. And you?”
“To... Studens, today we will study cook, memasak. Jadi, kita akan belajar
mengenai keterampilan” jelas ms. Yulia.
“Ms,
kan yang seharusnya masak itu perempuan. Masa laki-laki juga?” tanya Ray.
“Iya
dong. Laki-laki juga harus bisa masak kayak perempuan” jawab ms. Yulia.
“Kapan
kita akan memasak?” tanyaku.
“Bagaimana
kalau pertemuan besok?” tanya ms. Yulia.
“Yaaa...”
jawab kami.
“Terus
sekarang kita ngapain ms? tanya Andra.
“Sekarang
kita persiapkan kelompok. Oke? Ms. sudah membuat daftar kelompoknya. Ayo,
silahkan sekertaris. Tulis kelompoknya ya!” perintah ms. Yulia.
Chelse
pun maju ke depan. Dia memang sekertaris kelasku. Tulisanya bagus lho... Oh ya,
ini dia daftar kelompoknya;
‘Yeay...
Aku sekelompok dengan Eunji dan Rafa... Eh, tapi... Yah... Aku enggak
sekelompok sama Celline dan Vero. Tapi, ya sudah lah. Tak apa’ ucapku dalam
hati.
Setelah
mengetahui kelompok kami, kami pun diberi tugas untuk memilih sendiri masakan
apa yang akan kami buat. Lalu aku dan teman-teman sekelompokku pun berdiskusi.
Setelah beberapa lama, kami tetap saja tidak menemukan ide. Akhirnya kami
sepakat bahwa hari rabu nanti kami akan berkumpul di rumah Eunji untuk membahas
masalah ini lagi.
---OoO---
Ini
hari yang kutunggu-tunggu. Hari ini aku, Eunji, Rafa dan Alvin akan berkumpul
di rumahku. Lho, kok dirumahku ya? Kalian tahu kenapa? Karena kemarin kami
telah berdiskusi lagi dan ternyata rumah Eunji sedang di renovasi, jadi kami
memilih rumahku saja untuk berdiskusi.
Sambil
menunggu mereka datang, aku menyediakan cemilan-cemilan ringan untuk di makan
nanti. Ada bolu, keripik pisang dan jus jeruk. Mmm... Lezat.
“Assalamu’alaikum”
terdengar suara salam. Aku yakin, itu pasti mereka.
“Wa’alaikum
salam” jawabku sembari membuka pintu. Dan ternyata itu adalah Alvin. Wah...
Alvin rajin banget sih!
“Hai...”
sapa Alvin.
“Hai...
Ayo masuk!” kataku mempersilahkannya. Lalu Alvin pun masuk.
“Yang
lain belum datang?” tanya Alvin.
“Belum
nih, kita tunggu disini aja ya”
“Oke”
Selama
kurang lebih lima menit kami ngobrol ini-itu. Lalu Eunji dan Rafa pun datang.
Setelah lengkap, kami pun berjalan menuju halaman belakang rumahku. Disana ada
sebuah gazebo mini, disanalah biasanya aku belajar dan bermain.
“Wah...
kalau dilihat dari depan, rumahmu terlihat biasa saja. Tetapi ternyata rumahmu
indah dan luas sekali ya” puji Alvin.
“Ah...
Kamu bisa aja” kataku. “Ayo duduk” kataku mempersilahkan mereka duduk. Kami
hanya duduk di sebuah karpet berwarna hijau. Sebenarnya ada meja dan kursi
disini, tetapi kami memilih duduk lesehan saja.
“Bagaimana
nih, kita mau buat apa untuk praktek memasak nanti?” tanya Alvin.
“Bagaimana
kalau kita buat pizza?” tanya Eunji.
“Jangan!
Mendingan kita buat bolu aja” kata Rafa sembari mengangkat piring yang berisi
bolu.
“Lebih
baik kita buat donat. Mmm... Pasti rasanya lezat” usuk Alvin.
“Pizza
saja” kata Eunji.
“Bolu”
“Donat”
“Pizza”
“Bolu”
“Donat”
“Pizza!”
“Bolu!”
“Donat!
Pokoknya donat!”
“No! Pizza!”
“Boluuu!”
“Stooooop!”
teriakku.
Mereka
semua pun langsung diam. “Aku enggak butuh keributan kalian. Aku cuma butuh
resep makanan untuk praktek nanti” kataku.
“Butuh
resep? Cari aja di tokobagus.com” kata seseorang dari belakangku. Siapa ya?
Kami pun menengok ke arah orang tersebut. Ternyata, dia adalah...
“Kak
Arsya?”
“Kenapa?”
tanyanya santai tanpa menengok ke arahku. Dia terus memainkan handphone-nya dan
duduk di atas pagar kayu gazebo.
“Hhh...
Ku kira siapa? Hah? Tokobagus.com? Emangnya ada Kak?” tanyaku heran.
“Ada
mungkin” kata Kak Arsya lalu masuk ke dalam rumah. Dan lagi-lagi tanpa menengok
ke arahku.
“Emangnya
ada?” tanyaku kepada teman-temanku.
“Ya
enggaklah Naz, yang ada paling di google” kata Rafa.
“Google?
Ya! Bener banget tuh kata Rafa. Mungkin kita bisa cari resep itu di google”
sambung Alvin.
“Aha!
Seratus buat kalian berdua. Ayo kita ke dalam!”
Kami
pun segera masuk ke dalam rumahku. “Kalian tunggu sini duu ya!” perintahku agar
mereka menunggu di ruang keluarga. Sementara aku segera masuk ke dalam kamar
kak Arsya.
‘Tok
tok tok...’ aku mengetuk pintu kamar kak Arsya. “Kak...”
“Buka
aja!” teriak kak Arsya dari dalam.
Aku
segera membuka pintu kamar yang berstiker boyband Smash, boyband favorite kak
Arsya. Aku masuk ke dalam “Kak, pinjam laptopnya dong” pintaku.
“Buat
apa?”tanya kak Arsya yang sedang mendengarkan music dari handphone-nya.
“Buat
search di google”
“Mau
cari apa?” tanya kak Arsya layaknya detektif.
“Cari
resep buat praktek memasak di sekolah” kataku.
“Kenapa
nggak cari di buku resep mama?”
“Oh
iya! Kakak pintar deh!” kataku lalu keluar kamar dan berjalan menuju dapur.
Eunji, Rafa dan Alvin pun mengikutiku.
“Katanya
mau cari di google? Mana laptopnya?” tanya Rafa.
“Nggak
jadi. Kita cari di buku resep mamaku saja” jawabku. Kami pun berjalan menuju
dapur. Lalu aku mengambil buku resep mama. Wah, banyak juga ya buku resepnya.
Ada sembilan buku. Akhirnya kami pun membaginya. Aku mendapat bagian tiga buku.
Dan ketiga temanku mendapat dua.
“Nih,
untuk kalian. Sekarang, tugas kalian adalah memilih beberapa masakan di
buku-buku ini. Setelah itu, nanti kita akan memilih salah satu diantara
masakan-masakan itu. Gimana? Setuju?” tanayku.
“Setuju!” kami pun mulai memilihnya.
Lima
menit kemudian....
“Selesai!”
teriak kami serempak. “Hahaha...” kami pun tertawa bersama. Entah apa yang kami
tertawakan. Kami pun tak tahu.
“Kalian
pilih apa saja?” tanya Rafa.
“Aku
pilih Lazzata Cheese, Nasi Komplet Jepang, Mishue dan minumnya Mixfruits” kata
Eunji.
“Kalau
aku Nasi Cabai Hijau, Song I Pap, dan minumnya Milkshake Kacang Hijau” ujarku.
“Kalau
aku Big Cheese Burger dan minumnya Lemon Tea” kata Rafa.
“Yeee...
Itu sih makanan kesukaanmu” kataku dan Eunji.
“Hehehe...”
tawa Rafa.
“Kamu
apa Vin?” tanya Eunji pada Alvin.
“Aku
Bubur Topping Tofu dan minumnya Blueberry Jellystick” jawab Alvin
Kami
pun berdiskusi. Awalnya kami terus ribut satu sama lain. Tapi karena rasa
persatuan dan kesatuan yang kami miliki, kami pun akhirnya memustuskan untuk
memilih Mishue dan minumnya Milkshake Kacang Hijau.
Kami
pun menulis bahan-bahan dan membagi tugas. Setelah selesai, kami pun
beristirahat sambil menonton televisi.
Setelah
beberapa menit, Rafa dan Alvin pun di jemput. Sementara Eunji? Dia akan
menginap di rumahku. Karena kebetulan orangtuanya sedang pergi ke luar kota.
Sebenarnya Eunji sudah sering menginap di rumahku. Tetapi kini kami tak bersama
Celline. Sebenarnya tadi kami sudah mengajaknya. Tapi dia sedang ada acara
keluarga. Jadi, Celline pun tidak ikut menginap.
Aku
mengajak Eunji menuju kamar. Di kamar, Eunji segera duduk di karpet sambil
bermain handphone. Biasa, paling bermain Pou atau Adventure Rainz. Sementara
aku segera mandi. Selesai mandi, Eunji pun mandi.
Setelah
badan kami segar. Kami segera menuju dapur dan memasak nasi goreng. Di rumahku
memang tak ada pembantu. Bunda memang sengaja tak mempekerjakan pembantu di
rumah agar aku dan Kak Arsya dapat mandiri.
Malam
pun tiba. Mama pulang pukul 19.00.
“Mama...”
sapaku pada mama yang duduk di sofa ruang keluarga.
“Hallo
sayang. Eh, ada Eunji. Mau nginap?” tanya mama.
“Iya
Tante” jawab Eunji.
“Ma,
hari sabtu ada lomba praktek memasak lho, di sekolah” ceritaku.
“Oh
ya? Kamu mau masak apa saja?”
“Mishue
dan Milkshake Kacang Hijau”
“Bagus”
“Besok
ajarin aku buat Mishue sama Milkshake Kacang Hijau ya” pintaku.
“Ok”
jawab mama.
“Terimakasih
Ma. Ya sudah, aku sama Eunji ke kamar dulu ya Ma” pamitku.
Sesampainya
di kamar, kami pun membaca belajar bersama hingga pukul 20.30. Lalu kami
bersiap tidur. Sebelum tidur kami membaca buku cerita supaya mata kita ngantuk.
Sambil membaca buku, kami mendengarkan lagu-lagu mp3 dari handphone Eunji.
Kamu
aku dia dan mereka
Pasti
punya mimpi punya cita-cita
Kamu
aku dia dan mereka
Pasti
ingin semua mimpi menjadi nyata
Dan bisa kita lakukan semua
Walau tak mudah tapi
kita bisa
Pasti ada jalan tuk
para pemimpi
Menuju ujung cita
~Hidup akan berwarna
jika kita terus berlari
Diantara indahnya warna-warni pelangi
Laskar pelangi teruslah melangkah dan
bermimpi
Bermimpilah terus hingga Tuhan kan
Memeluk mimpimu
---OoO---
Hari
ini adalah hari sabtu. Hari ini, aku dan teman-temanku akan belajar memasak
bersama ms. Yulia. Aku benar-benar tidak sabar. Karena aku sukaaaa sekali
memasak. Kemarin, aku juga sudah berlatih membuat Mishue dan Milkshake Kacang
Hijau bersama Mama. Dan hasilnya... Very
dellicius! Yummy.
“Hai
Nazwa” sapa seseorang.
“Hai
juga Celline?”
“Kamu
sudah persiapkan makanan untuk praktek memasak nanti?” tanya Celline.
“Tentu!”
jawabku mantap.
“Kelompokmu
memasak makanan apa?” tanyanya lagi.
“Mishue
dan Milkshake Kacang Hijau. Bagaimana dengan kelompokmu?”
“Kami
memasak Mie Sosis Bakar dan Tuti Fruity Ice Cream”
“Wow...
Semoga berhasil!”
“Terimakasih”
kata Celline.
Waktu
begitu cepat berlalu. Sekarang adalah waktunya memasak. This is cooking time...
“Sudah
siap anak-anak?” tanya ms. Yulia.
“Sudah”
jawab kami semua.
“Baiklah,
kalian diberi waktu dua jam. Kalian juga harus membuat tiga makanan dan tiga
minuman untuk juri-juri kita. Mr. Andy, ms. Olivia dan ms. Yulia sendiri. Three, two, one, go!” kata ms. Yulia.
Kami
segera sibuk dengan tugas-tugas kami. Ada yang merebus mie, meracik bumbu,
memanaskan kompor, mengiris bawang, dan lain-lain. Kini, aku sedang menumbuk
kacang hijau yang nanti akan digunakan untuk membuat milkshake.
Masing-masing
kelompok ada pembimbingnya lho... Kelompokku dibimbing oleh ms. Natasya. Kebetulan
banget deh, ms. Natasya itu pintar sekali masak. Dia juga baik hati dan lembut.
Dua
jam kemudian...
“Waktu
habis!” seru ms. Yulia. Semua temanku pun mengangkat tangan masing-masing. Ya
iyalah, masa mengangkat tangan teman. Hehehe...
Kami
pun bergantian maju ke depan untuk menyerahkanya kepada juri. Setelah semua
kelompok maju. Juri pun berdiskusi. Dan kini adalah saatnya pengumuman
pemenang.
“Sekarang
waktunya pengumuman. Untuk kategori kelompok terkompak dimenangkan oleh...
Kelompok Lima!”
“Horee...”
sorak kelompok lima.
“Untuk
kategori kelompok penghiasan sajian terbaik dimenangkan oleh... Kelompok Satu!”
“Horee...”
sorak kelompok satu.
“Untuk
kategori kelompok terapi dimenangkan oleh... Kelompok Dua!”
“Horee...
“sorak kelompok dua.
“Untuk
kategori kelompok dengan rasa terenak adalah kelompok... Tiga!”
“Horeee...”
seru kelompok tiga.
“Yah,
kita nggak menang deh!” kata Rafa.
“Iya.
Padahalkan makanan kita enak banget” kata Alvin.
“Iya
yah. Kok kita nggak menang sih?” tanyaku.
“Iya.
Kenapa ya?” tanya Eunji juga.
“Daaan...
Selamat untuk kelompok empat! Kalian telah menjadi kelompok terbaik dalam
perlombaan ini! You Are Best Junior
Chef!”
“Hah?
Horeee...” sorak kami semua bangga.
---OoO---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar