Rabu, 11 Februari 2015

Cerpen Alifah:I Have A Dream





I have a dream
A song to sing
To help me cope
With anything
If you see the wonder
Of a fairy tale
You can take the future
Even if you fail
I believe in angels
Something good in everything I see
I believe in angels
When I know the time is right for me
I’ll cross the stream – I have a dream

         Lagu itu mengalun indah dari mulut seorang gadis kecil. Luna namanya. Dia adalah anak dari seorang tukang becak. Ibunya hanya ibu rumah tangga. Malang benar nasibnya, karena orang tuanya tidak punya uang, akhirnya ia pun berhenti bersekolah. Mungkin, bila ia masih bersekolah sekarang ia sudah kelas tiga SD.
         Ia memiliki sebuah mimpi yang sangat sederhana, memberikan ibu mukena. Itu mimpinya. Ibunya memang tak memiliki mukena. Bila shalat, ibunya hanya memakai sarung dan kerudung. Sementara Luna? Dia memakai mukena ibunya yang memang sudah sangat kecil.
---OoO---
         Siang ini, terlihat seorang gadis cilik yang berpenampilan lusuh dengan badan yang kotor. Gadis ini sedang memunguti sampah bersama ibunya. Dia adalah Luna Safitri. Sudah dari pagi sampai siang ini, mereka masih berada di pinggir jalan sembari terus memunguti sampah yang ada di sekeliling mereka.
‘Uhuk-uhuk...’ terdengar suara batuk dari mulut ibu Luna.
“Ibu kenapa Bu?” tanya Luna.
“Hah, badan ibu panas sekali  Ya Allah...” lanjutnya.
“Ibu nggak papa sayang”
“Ibu, lebih baik sekarang Ibu pulang dulu Bu” saran Luna.
“Terus, nanti siapa yang akan memunguti sampah ini Nak?” tanya ibu.
“Biar Luna saja Bu”
“Tapi sayang...”
“Nggak papa kok Bu”
“Ya sudah, kalau begitu ibu pulang dulu ya Nak” kata ibu lalu meninggalkan Luna yang masih menatap ibunya iba.
“Sekarang, aku harus mencari sampah yang banyak, supaya bisa membelikan ibu obat dan mukena” seru Luna bersemangat. Lalu Luna pun mulai kembali mencari sampah.
‘Allahu Akbar Allahu Akbar...’
Terdengar suara adzan dari Masjid Al-Hikmah. Luna pun menghentikan pekerjaannya lalu berjalan menuju masjid, mengambil air wudhu kemudian menunaikan shalat dhuhur. Setelah shalat, Luna pun berdoa kepada Allah SWT.
“Ya Allah... Tolong Ya Allah... Sembuhkanlah ibuku Ya Allah... Agar ibu bisa kembali sehat seperti semula dan bisa kembali bekerja”
“Ya Allah... Limpahkanlah rejeki kepada keluarga kami. Semoga hari ini bapak pulang membawa uang dan makanan untuk makan ibu. Semoga aku juga dapat membelikan ibu obat dan juga mukena, agar ibu bisa shalat dengan mukena. Tidak dengan sarung dan kerudung. Amin...”
        Setelah berdoa, Luna pun keluar masjid. Saat ia akan pergi meninggalkan masjid, tiba-tiba ia melihat ada seorang laki-laki yang akan mencopet seorang ibu. Lalu dia pun segera memukul laki-laki itu dengan sapu yang ia ambil dari masjid.
‘Pluk! Pluk! Pluk!’
“Aww...”
‘Degh!’
          Setelah Luna memukul lelaki itu, ternyata lelaki itu malah menendangnya dan segera kabur. Luna pun tersungkur jatuh. Lututnya berdarah. Orang-orang pun mengelilinginya. Ibu-ibu tadi pun segera menolong Luna.
         Setelah orang-orang pergi, ibu itu pun berkata “Terimakasih ya nak, mungkin kalau tidak ada kamu tadi ibu sudah kecopetan dan tidak bisa pulang ke rumah”
“Iya Bu... Sama-sama” jawab Luna.
“Ini, ada sedikit uang untukmu, karena tadi kamu sudah menolong ibu” ucap ibu itu seraya memberikan selembar uang Rp. 50.000,00 kepada Luna.
“Tidak usah Bu... ” kata Luna menolak.
“Sudah, terima saja, rejeki itu tidak boleh ditolak” paksa ibu itu.
“Te... te... terimakasih Bu...” jawab Luna sembari menerima uang yang ibu itu sodorkan.
“Oh ya, ada satu lagi. Ini, untukmu” kata ibu itu sambil memberika sebuah plastik kecil berwarna putih.
“Apa ini Bu?” tanya Luna.
“Itu mukena untuk ibumu”
“Dari mana ibu tahu saya ingin memberikan mukena untuk ibu saya?”
“Tadi, ibu tidak sengaja mendengar doamu”
“Jadi, ini beneran untuk saya?”
“Iya. Tapi dengan satu syarat!” seru ibu itu.
“Sya-syarat???”
“Iya. Kamu harus segera pulang. Gunakan uang itu untuk membeli obat untuk ibumu, dan berikan mukena itu agar ibumu bisa shalat dengan mukena”
“Baik Bu, Terimakasih” Luna pun segera berlari menuju rumahnya, sebelum ke rumah ia terlebih dahulu mampir ke warung untuk membeli obat.
        Sesampainya di rumah ia pun segera berlari dan memeluk ibunya yang sedang duduk di tempat tidur
“Ibu... hiks hiks”
“Luna? Ada apa sayang? Kamu kenapa?” tanya ibu panik.
“Ini, untuk ibu...” kata Luna lalu memberikan mukena tadi kepada ibunya.
“Mukena? Mukena siapa ini Luna???”
“Ini mukena milik ibu-ibu yang tadi Luna tolong. Ibu itu memberikan mukena ini kepada ibu” jelas Luna.
“Apa??? Ya Allah... Terimakasih Ya Allah...”
---OoO---

Tidak ada komentar:

Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter