Kamis, 09 Juni 2011

ADAB MAKAN & MINUM


Islam adalah agama yang sempurna dan lengkap. Agama Islam mengatur segala sendi kehidupan, bukan hanya masalah ibadah semata namun dari bangun tidur lalu beraktifitas apapun hingga tidur lagi hendaknya setiap muslim melaksanakannya sesuai dengan apa yang telah ditentukan oleh agamanya. Sebagai seorang muslim kita harus memiliki kepribadian yang menunjukkan identitas kita sebagai seorang muslim dalam kehidupan kita sehari-hari.
Salah satu kepribadian seorang muslim yang harus diperhatikan adalah adab ketika makan dan minum. Makan dan minum merupakan kebutuhan dan rutinitas keseharian setiap makhluk hidup, maka bagi seorang muslim ia tidak boleh melewatkannya kecuali untuk mendapatkan ridlo dan pahala dari Alloh SWT.
Ada beberapa adab makan dan minum bagi seorang muslim, yakni:

a. Memulai makan dengan mengucapkan Bismillah.
Berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila salah seorang diantara kalian hendak makan, maka ucapkanlah: ‘Bismilah.’ Dan jika ia lupa untuk mengucapkan Bismillah di awal makan, maka hendaklah ia mengucapkan ‘Bismillahi Awwalahu wa Aakhirahu (dengan menyebut nama Allah di awal dan diakhirnya).’” (HR. Daud Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih Ibnu Majah: 3264)

b. Hendaknya mengakhiri makan dengan pujian kepada Allah.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa telah selesai makan hendaknya dia berdo’a: “Alhamdulillaahilladzi ath’amani hadza wa razaqqaniihi min ghairi haulin minni walaa quwwatin. Niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Daud, Hadits Hasan)

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وََرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حوْلٍ مِنِّي وَ لاَ قُوَّةٍ
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan ini kepadaku dan yang telah memberi rizki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku.”

c. Tidak dengan berdiri
Dari Anas dan Qotadah dari Nabi SAW :
“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri” Qotadah berkata, ”Bagaimana dengan makan?” Beliau menjawab”Itu lebih buruk lagi”
Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan, “Aku memberikan air zam-zam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau lantas minum dalam keadaan berdiri.” (HR. Bukhari no. 1637, dan Muslim no. 2027)

d. Tidak dengan tangan kiri

“Jika seseorang diantara kalian makan, maka hendaknya ia makan dengan tangan kanannya, jika minum hendaknya juga dengan tangan kanannya, karena syetan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula” (H.R. Muslim)

e. Hendaknya makan dengan menggunakan tiga jari tangan kanan (tidak rakus)
.
Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan menggunakan tiga jari.” (HR. Muslim, HR. Daud)

f. Hendaknya menjilati jari jemarinya sebelum dicuci tangannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila salah seorang diantara kalian telah selesai makan maka janganlah ia mengusap tangannya hingga ia menjilatinya atau minta dijilati (oleh Isterinya, anaknya).” (HR. Bukhari Muslim)

g. Apabila ada sesuatu dari makanan kita terjatuh, maka hendaknya dibersihkan bagian yang kotornya kemudian memakannya.
Berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila ada sesuap makanan dari salah seorang diantara kalian terjatuh, maka hendaklah dia membersihkan bagiannya yang kotor, kemudian memakannya dan jangan meninggalkannya untuk syaitan.” (HR. Muslim, Abu Daud)

h. tidak meniup pada makanan dan tidak memakannya hingga menjadi lebih dingin. Apabila hendak bernafas maka lakukanlah di luar gelas, dan ketika minum hendaknya menjadikan tiga kali tegukan.
Sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (ketika minum) dan meniup di dalamnya.” (HR. At Tirmidzi)

i. Hendaknya menghindarkan diri dari kenyang yang melampaui batas.

Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk bernafasnya.” (HR. Ahad, Ibnu Majah)

j. Makan memulai dengan yang letaknya terdekat kecuali bila macamnya berbeda maka boleh mengambil yang jauh.

Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai anak muda, sebutkanlah Nama Allah (Bismillah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa-apa yang dekat denganmu.” (HR. Bukhari Muslim)

k. Mendahulukan makan jika sudah disidangkan dari pada sholat
Dari Ibnu Umar radhiallahu ;anhuma, beliau berkata : Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
“ Apabila makan malam salah seorang diantara kalian telah dihidangkan sementara shalat telah didirikan, maka mulailah dengan makan malam kalian dan janganlah seseorang tergesa-tergesa hingga dia selesai dari makannya “

l. Jangan mencela makanan

Dari Abu Hurairah R.A, katanya ”Rosululloh SAW tidak pernah sama sekali mencela sesuatu makanan, jika beliau ingin makanan itu maka ia memakannya dan jika tidak suka ia meninggalkanya tanpa mengucapkan celaan padanya” (Muttafaqun ‘laih)

m. Makan mulai dari pinggir

Hadits dari Ibnu Abbas R.A bahwa Nabi SAW bersabda:
“Apabila salah seorang diantara kalian makan suatu makanan, maka janganlah dia maka pada bagian atasnya, akan tetapi hendaknya dia makan pada bagian pinggirnya, karena sesungguhnya berkah turun dari bagian atasnya”.(H.R. Abu Dawud)

n. Jangan minum langsung dari cerek/teko

Dari Abu Hurairah, beliau bersabda, “Rosululloh melarang minum langsung dari mulut Qirbah (wadah air dari kulit binatang) atau wadah air minum lainnya”

o. Jangan mengambil dua kurma sekaligus
Al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Abu Dawud meriwayatkan dari Jabalah bin Sahim, bahwa dia berkata, “Kami pernah mengalami masa paceklik makanan bersama Ibnu Az-Zubair, lalu kami mendapatkan kurma, ketika kami sedang makan, Abdullah bin Umar melewati kami, lalu dia berkata ‘Janganlah kalian menyatukan (mengambil dua biji kurma sekali ambil dan memakannya sekaligus) karena Nabi SAW melarang hal seperti itu, kecuali jika seseorang itu meminta ijin kepada saudaranya’”

p. lebih baik makan dengan bersama
Dari Anas bin Malik R.A, “Sesungguhnya Rosululloh SAW tidaklah makan siang dan makan malam dengan roti dan daging kecuali hidangan sesame orang banyak” (H.R. Ahmad)

Tidak ada komentar:

Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter