Selasa, 14 Juni 2011

Renungan untuk yang sakit

Anda tentunya pernah sakit atau malah sedang sakit? Apa yang anda rasakan saat jatuh sakit? Terasa tidak enak badan? Sulit tidur? Apa saja yang telah anda lakukan? Berbagai usaha tentunya telah anda lakukan untuk menyembuhkannya. Tetapi ternyata kita tidak bisa dengan mudah mengatasi sakit yang kita derita. Ternyata kita tidak kuasa terhadap diri kita sendiri. Ternyata kita tidak bisa melawan sumber penyakit yang mungkin hanya virus kecil tak terlihat. Ya kita yang berbobot puluhan kilo tak mampu melawan makhluk supermikro; ciptaan Alloh. CIPTAAN ALLOH??? Ya ciptaan Alloh.

Alloh sang pencipta, makhluk terkecil hingga jagat raya tak terbatas menurut ukuran manusia yang terbatas, termasuk manusia yang termasuk makhluk tidak besar dibanding dengan bumi tempat tinggalnya yang bahkan bumi dijagat raya hanya seumpama sebutir debu di gurun sahara. Maka adakah yang masih kita sombongkan dihadapan-Nya.

Ketika sakit hendaknya menjadi saat bagi kita untuk mengevaluasi diri, mungkin kita masih takabur dihadapan Alloh dan makhluk-Nya. Mungkin kita masih kurang bersyukur tatkala kita diberi kenikmatan oleh-Nya. Saat sehat mungkin kita kurang menyadari nikmat sehat yang kita terima dan kita masih banyak menuntut kepada-Nya sesuatu yang mungkin belum saatnya kita untuk memintanya. Saat sakit itulah saat teguran dari Alloh bahwa sehat adalah karunia besar bagi kita, bahwa bisa tidur dengan nyenyak adalah rahmat dari-Nya.

Bagaimana sikap kita saat teguran itu datang, bisa menjadi cerminan kedewasaan spiritualitas kita. Apakah kita mampu menyikapi sakit yang kita derita dengan sikap yang positif atau sebaliknya. Semuanya akan berdampak terhadap sakit fisik yang kita derita. Bila kita tidak sabar dan menyadari bahwa sakit itu sebagai ujian sekaligus teguran dari Sang Kholiq dan hati kita dipenuhi dengan seribu keluh kesah sebagai bentuk sikap ketidakterimaan kita terhadap ketentuan-Nya maka hati kita tersebut adalah hati yang sakit maka akan menambah sakit fisik yang kita derita.

Sebaliknya manakala kita menyadari bahwa sakit yang sedang kita derita tersebut adalah salah satu bentuk teguran atas kealpaan kita akan karunia-Nya dan kekhilafan sikap kita kepada sesama makhluknya, lantas kita bersabar menerima qodlo qodar-Nya maka kita berarti telah bisa mendulang pahala atas sakit yang kita derita, dan bergugurlah dosa-dosa kita serta akan membawa sakita fisik yang kita derita berkurang sakitnya bahkan atas ijin-Nya akan sembuh, karena sesungguhnya Dialah sang penyembuh. Alloh yang menciptakan makhluk dan Allohlah yang berkuasa penuh terhadap ciptaan-Nya.

Dan mungkin saja sakit kita kali ini akan menjadi jalan bagi Alloh untuk memberi batas akhir masa hidup kita dan itu artinya telah habislah kesempatan bagi kita untuk beramal sholeh sebagai bekal kehidupan kita di alam keabadian. Maka selagi kehidupan masih ada pada diri kita; walau dalam kondisi sakit- maka beribadahlah dan beramal sholihlah serta bertaubatlah atas dosa-dosa yang pernah kita perbuat seraya tetap berdoa agar Alloh memberi kesembuhan kepada kita.
“Allohumma Robbannaasi adzhibimba’sa isfii anta syafii laa syifa a illaa syifaauka syifa allaa yughoodiru tsaqomaa”

Lantas jika Alloh memberi kesembuhan kepada kita maka itulah karunia-Nya yang harus disyukuri, sanjungkan pujian kepada-Nya yang masih memberi kesempatan kepada anda untuk memperbaiki diri, meninggalkan keburukan amal dan menambah simpanan amal sholih kita. Pergunakan dan jangan sia-siakan sisa hidup yang masih Alloh berikan kepada anda. Entah sampai kapan?

Bumi Alloh, 12 Rajab 1432/14 Juni 2011
Hamba yang diuji

Tidak ada komentar:

Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter