Minggu, 12 April 2009

NYONTEK LAGI KORUPSI TERUS!

Hari ini sekolah tempat aku mengajar, dimulai ujian tengah semester bagi kelas VII dan VIII serta Try Out Ujian Nasional ke-3 bagi kelas IX.
Tes atau ujian dilaksanakan bertujuan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik untuk selanjutnya sebagai dasar bagi guru untuk memberikan laporan kepada orangtua/wali dan selanjutnya memberikan tindak lanjut yang sesuai dengan perkembangan yang telah dicapai. Dengan dilaksanakannya tes maka seharusnya dapat mengukur hasil belajar setiap individu peserta didik. Setiap siswa diharapkan dapat memberikan jawaban sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya, namun kenyataannya menyontek telah membudaya pada diri siswa sehingga hasil tes atau ujian menjadi bias.
Apa yang menjadi sebab terjadinya budaya nyontek?
Setidaknya karena itu terjadi pada proses belajar mengajar maka ada hubungannya dengan siswa dan guru.
Siswa yang tidak memiliki kepercayaan diri akan mudah melakukannya. Oleh karena siswa sekarang banyak yang melakukan pencontekan (bukan pencontrengan) maka bisa jadi pendidikan sekarang belum mampu membawa siswa untuk memiliki rasa percaya diri. Pendidikan sekarang belum menyentuh hati siswa, pendidikan sekarang banyak yang masih berorientasi pada nilai-nilai yang berupa angka-angka semata. Sehingga melahirkan siswa untuk mendapatkan nilai sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan caranya. Mereka hanya berpikir bagaimana agar nilainya baik dan mereka tidak merasa malu untuk melakukan kecurangan.
Pihak guru sendiri terkadang juga membiarkan budaya plagiat tersebut terus berkembang. Ada yang karena alasan agar anak didiknya nilainya bagus ada yang karena tidak bisa mencegah siswa tersebut unuk menyontek karena sikapnya yang kurang bisa tegas terhadap penyimpangan siswa.
Guru yang seharusnya memberikan pendidikan dan teladan kepada siswanya malah terbawa arus untuk hanya mengejar nilai tinggi tanpa memperhatikan norma-norma. Maka disini diperlukan ketegasan dan keteladanan guru untuk membrantas budaya nyontek yang hanya ingin menguntungkan diri sendiri.
Jika hal tersebut dibiarkan terus-menerus maka kita khawatir masyarakat bangsa kita akan terus berada di posisi rangking teratas dalam korupsi karena pada dasarnya antara nyontek dan korupsi adalah setali tiga uang. Mereka yang ketika jadi siswa suka menyontek maka jika dibiarkan maka kalau jadi pejabatpun akan jadi tukang suap dan korupsi.
Jika guru membiarkan anak menyontek berarti guru mendidik generasi bangsa menjadi koruptor dan itu berarti membiarkan negara kita jatuh kedalam kehancuran karena korupsi adalah menghancurkan!

Tidak ada komentar:

Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter